Mohon tunggu...
Hamdan Amin
Hamdan Amin Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger, freelancer, lover

Mencoba untuk menulis apapun ide yang terlintas di pikiran.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Video Mesum Anak Kecil dan Wanita di Bandung, Indonesia Darurat Pornografi Anak!

7 Januari 2018   09:44 Diperbarui: 7 Januari 2018   12:23 27018
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://joisaysblog.com

Masalah pornografi yang melibatkan anak-anak di Indonesia memang cukup mengkhawatirkan. Serangan konten-kontan yang mengandung unsur pornografi yang melibatkan anak-anak baik berupa gambar maupun video banyak kita temui di dunia maya. 

Dengan mengetikkan kata kunci yang berbau porno misalnya bocah viral atau video viral anak kecil selanjutnya tekan saja enter, maka akan dengan segera muncul situs-situs yang menyajikan gambar dan video porno, jika tak terblokir oleh google.

Baru-baru ini di daerah Bandung Jawa Barat terjadi sebuah kasus yang menghebohkan dunia maya, yaitu beredarnya Video anak kecil viral yang diperankan oleh seorang anak sekitar usia Sekolah Dasar dengan seorang wanita dewasa. 

Tentu hal ini menjadi keprihatinan kita karena jika tidak diberantas, video tersebut bisa menjadi lebih viral dan lebih banyak ditonton oleh anak-anak. Viralnya video bocah dan perempuan tersebut tentu menjadi keprihatinan kita sebagai orang tua.

Selanjutnya, kita perlu mengetahui beberapa fakta mengenai pornografi. Berikut ini beberapa fakta mengenai pornografi :

1. Peraturan

Peraturan undang-undang yang mengatur mengenai pornografi sebenarnya sudah lama terbit. Dalam undang-undang nomor 44 tahun 2008,sudah diatur bagaimana hukuman bagi para pelakunya. Namun implikasi peraturan masih belum bisa dibilang kuat karena memang konten yang sangat banyak dan mudah sekali disebarluaskan terutama melalui media sosial.

2. Tiga Tipe Pengguna Pornografi

Dalam studi yang dimuat Jurnal of sexual medicine online, ada 3 tipe pengguna konten pornografi. Pertama, pengguna dengan tujuan rekreasi yaitu mereka yang menonton film porno sekitar 24 menit per minggu. Jumlahnya banyak yaitu 75% dan mayoritas perempuan (menikah atau berpacaran).

Kedua, pengguna kompulsif, yaitu mereka yang menonton dengan durasi paling tidak 17 menit dalam seminggu.

Ketiga, pengguna yang tertekan. Jumlah pengguna ketiga ini jauh lebih sedikit hanya 11,8 % namun kebiasaan menonton film porno jauh lebih lama. Mereka rata-rata menghabiskan 110 menit dalam seminggu untuk melihat materi pornografi.

3. Lahan Bisnis Haram Yang Fantastis

Di era digital seperti sekarang ini, jutaan orang menggunakan internet setiap harinya. Semua bisa mengakses internet termasuk anak-anak. Diperkirakan bahwa 60 persen dari 1 miliar pengguna internet di dunia membuka situs porno saat terhubung dengan internet. 

Hal ini pula yang menjadi lahan bisnis haram yang sangat besar. Pengamatan Wall Street Journal mengungkapkan bahwa laba yang diperoleh dari industri pornografi sangat besar. Salah satu sumber menyatakan bahwa keuntungan dari situs porno mencapai 18 Miliar Dollar AS per tahun.

4. Negara Pengakses Konten Porno Terbesar

Dikutip dara jawapos, Indonesia berada di urutan kedua pengakses konten porno. Di tahun 2015 peringkat Indonesia menempati peringkat kedua setelah Amerika Serikat dalam hal akses terhadap situs pornografi. Dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, rasanya tidak pantas juga "prestasi" ini disematkan kepada negara kita yang menjunjung tinggi budaya timur ini.

Beredarnya video mesum yang melibatkan bocah dan perempuan tersebut patut menjadi sinyal bagi kita untuk lebih mengawasi lagi keseharian anak-anak kita supaya tidak mengakses konten video yang melibatkan bocah SD dan wanita dewasa tersebut.

Kita dapat mencegah dan mengawasi anak-anak kita saat di rumah dengan melakukan hal-hal berikut ini :

1. Tidak memberikan HP sebelum cukup usia

Usia anak-anak merupakan usia yang masih rentan untuk mudah dipengaruhi oleh apa yang mereka tonton. Di era media sosial sekarang ini anak-anak dengan mudah melihat konten negatif saat bermain Facebook atau Twitter. 

Tindakan yang bijak adalah membatasi akses anak terhadap gadget sampai usianya cukup. Kalaupun harus berkomunikasi,berikanlah gadget yang hanya bisa menelpon atau sms untuk mempermudah komunikasi dengan orang tua.

2. Memasang software pemblokir situs porno

Bagi anak yang diberikan fasilitas internet di dalam rumah maka pastikan komputer atau laptop dipasang perangkat lunak pemblokir situs porno.

3. Mengetahui bagaimana pergaulan anak kita

Pastikan kita sebagai orang tua mengetahui siapa saja teman anak kita dan berapa nomor kontak orang tuanya. Hal ini untuk memastikan dimana posisi anak pada waktu bermain di rumah temannya. Bisa saja anak mengatakan saat keluar rumah bilangnya main ke rumah teman padahal ternyata main ke tempat lain.

4. Memberikan pendidikan edukasi seks sejak kecil

Maksudnya disini adalah memberikan pengetahuian seputar kesehatan reproduksi sesuai dengan usia anak. Saat anak balita misalnya, berikan pengetahuan bahwa ini adalah "monas" tidak boleh ada yang pegang ini selain mama atau papa. Kalau ada yang pegang bilang sama mama. Itu untuk anak kecil. 

Untuk anak usia sekolah misalnya memberikan pemahaman bahwa jika masih di bawah umur tidak boleh pacaran serta bersentuhan dengan lawan jenis. Kemudian berikan pemahaman mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilihat saat berselancar di internet.

5. Meyibukkan Anak dengan hal yang bermanfaat tanpa membuat stress

Memberikan anak kesibukan yang produktif akan menjauhkan anak dari mengakses konten pornografi. Tapi perlu dilihat juga apakah anak kelihatan stress atau tidak saat diberikan kesibukan tambahan tersebut. Memberikan kesibukan yang sesuai dengan minat dan bakat anak akan membuat ia ceria dalam menjalankan aktivitasnya.

6. Memberikan Hukuman Yang tegas dan mendidik jika anak ketahuan merambah situs porno

Berikan perjanjian dengan anak saat dia menggunakan internet. Buat perjanjian dengannya kalau sampai tertangkap basah mengakses konten pornografi, akan diberikan hukuman seperti apa. Perjanjian itu harus disepakati oleh anak. Jika ketahuan ternyata ia melanggar, maka berikan punishment yang sesuai dengan kesepakatan yang dibuat.

7. Mendidik Anak Jangan Pacaran Dahulu

Miris kita melihat banyak di sekitar kita atau yang kita lihat di media, anak-anak yang masih kecil sudah mengerti pacaran. Mereka bisa dengan mudah berpegangan tangan dan saling berkomunikasi layaknya yang sudah dewasa. Jangan berikan kesempatan untuk anak usia sekolah dasar atau SMP untuk pacaran karena pergaulan remaja masa kini mengkhawatirkan. J

ika pun di masa SMA dia punya teman dekat, maka berikan pengertian yang lebih dalam tentang kesehatan dan reproduksi serta pergaulan remaja masa kini yang mengkhawatirkan.

8.Memasukkan Anak ke Pesantren. Bagi orang tua yang memiliki kesibukan padat atau mungkin ibunya harus bekerja juga, memasukan anak ke pesantren mungkin adalah pilihan yang tepat. 

Di lingkungan pesantren anak akan dibekali dengan ilmu umum serta ilmu agama. Pergaulan lawan jenis di pesantren serta akses terhadap konten negatif juga akan terbatas. Namun tentu harus dengan kemauan dan persetujuan anak agar ia tidak stress dan betah tinggal di pondokan.

Diperlukan kerjasama semua pihak untuk memerangi konten pornografi ini. Dengan upaya semua pihak paling tidak kita dapat mengurangi dan mencegah terpaparnya anak dari konten pornografi. Semoga suatu saat nanti negeri ini menjadi nol kasus pornografi. Semoga saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun