Mohon tunggu...
Danish Natha Zeba
Danish Natha Zeba Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasioanl Universitas Tanjungpura

Mahasiswa Hubungan Internasioanl Universitas Tanjungpura

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Peran PBB dalam Menengahi Konflik Global: Studi Kasus Rusia-Ukraina

22 Mei 2024   20:00 Diperbarui: 22 Mei 2024   20:03 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sumber:https:pixabay.com) 

PBB atau Perserikatan Bangsa-Bangsa merupakan Organisasi Internasional yang mengatur dan menjaga perdamaian dan keamanan dunia. Perserikatan Bangsa-Bangsa berfungsi sebagai pusat koordinasi tindakan internasional terhadap negara-negara yang mengancam stabilitas global. Konflik Rusia-Ukraina menjadi salah satu contoh konflik Internasional yang terjadi. Invansi tersebut mengancam stabilitas internasional dan keamanan nasional, oleh karena itu peran PBB dalam menyelesaikan konflik Rusia-Ukraina sangat dibutuhkan, untuk mengatur, menertibkan, dan memelihara hubungan internasional. PPB juga mempunyai Dewan Keamanan yang memiliki hak untuk mengatur persoalan konflik yang terjadi di suatu negara khususnya pada konflik Rusia-Ukraina.

Meskipun memiliki struktur yang kuat, PBB sering kali menhadapi tantangan dalam menjalankan perannya. Tantangan ini semakin nyata dalam konteks konflik Rusia-Ukraina, di mana beberapa negara anggota PBB tidak mendukung keputusan Dewan Keamanan PBB. Sejak tahun 2021, PBB telah mengambil sikap diplomatik dalam upaya menhentikan perang yang semakin intensif antara Rusia-Ukraina saai itu. PBB Bersama Organization for Security and Co-operation in Europe (OSCE) telah mengambil sikap diplomat dengan membicarakan konflik Rusia-Ukraina. PBB juga mengumpulkan para pemangku kepentingan terkait sebuah konferensi untuk membahas peningkatan hubungan diplomatik antara Rusia-Ukraina.

Tindakan PBB merupakan contoh tindakan preventif yang dimaksudkan untuk meredakan ketegangan akibat konflik internasional. Selain mencegah konflik, Tindakan pencegahan ini menunjukkan pendekatan diplomatik PBB yang hati-hati terhadap Rusia-Ukraina. Oleh karena itu, peran PBB dalam upaya mencegah eskalasi konflik merupakan tindakan terbesar yang dapat diambil, mengingat PBB harus berhati-hati dalam menerapkan strategi ini untuk mencegah perang menjadi lebih buruk dan meluas. Pada 4 Mret 2022 PBB mengeluarkan resolusi yang membahas konflik Rusia-Ukraina. Adapun resolusi ini memiliki tujuh poin diantaranya:

  • Menyampaikan kecaman (penyesalan) yang sedalam-dalamnya atas tindakan Federasi Rusia terhadap Ukraina dan pernyataan Federasi Rusia pada 24 Februari 2022 tentang operasi militer khusus di Ukraina.
  • Menuntut agar Federasi Rusia menarik seluruh angkatan bersenjatanya dari wilayah Ukraina di dalam perbatasan yang diakui secara internasional.
  • Menuntut agar segala ancaman di luar hukum atau penggunaan kekerasan terhadap negaranegara anggota segera dihentikan, begitu pula penggunaan kekerasan yang dilakukan Federasi Rusia terhadap Ukraina.
  • PBB bersikukuh bahwa mereka tidak akan mengakui wilayah mana pun yang diambil alih secara paksa.
  • Meminta semua Negara untuk menjunjung tinggi kewajiban mereka berdasarkan pasal 2 Piagam PBB untuk menyelesaikan perselisihan internasional secara damai dan menahan diri dari ancaman atau penggunaan kekerasan.
  • Menyatakan kekhawatiran mengenai kemungkinan meningkatnya kekurangan pangan di seluruh dunia dan dampaknya terhadap konflik.
  • Mengecam tindakan Federasi Rusia untuk meningkatkan kesiapan nuklirnya.

Pentingnya PBB sebagai mediator juga menjadi sorotan, tetapi keterbatasan-keterbatasan seperti politik internal negara-negara anggota, pengaruh veto, dan isu-isu hak asasi manusia yang kontroversial menjadi hambatan dalam menjalankan peran tersebut. Pembentukan Organisasi ini merupakan sebuah momentum yang dibuat untuk menjadikan dunia bersatu sehingga bisa mengurangi kemungkinankemungkinan yang terjadi dapat berupa konflik ataupun perang di masa yang akan mendatang.

Suatu fenomena yang penuh dilema karena dalam perspektif yang lain PBB tidak dapat secara penuh memaksa suatu negara untuk tunduk terhadap PBB itu sendiri, namun dalam perspektif lain PBB juga memiliki misi yang penting yaitu mencegah terjadinya konflik atau perang. Namun, PBB memiliki kebiasaan untuk memberikan sanksi kepada negara-negara yang tidak patuh terhadap regulasi yang dibuat oleh PBB berupa piagam dan resolusi yang telah ditetapkan. Organ-organ dari PBB juga saling membantu untuk mencari alternatif terbaik untuk meredam konflik yang mana menjadi tujuan utama sesuai dengan pasal 33 Piagam PBB untuk mewujudkan perdamaian diantara kedua belah pihak sehingga meminimalisir korban dan ketidakstabilan ekonomi politik kedua negara tersebut dan negara-negara yang merupakan imbas terjadinya konflik Rusia– Ukraina.

PBB sangat diharapkan bisa sesegera mungkin untuk membantu menyelesaikan atau meredam perang yang merugikan banyak negara. Ketakutan dari masing-masing warga negara yang berperang juga menimbulkan kekhawatiran banyak pihak. PBB memulai dengan menggelar pertemuan bagi negara-negara yang kiranya mampu membantu untuk menengahi konflik yang sedang terjadi. selain solusi mereka juga turut menbantu mencari jalan keluar terbaik agar konflik bisa meredam. Tujuan utamanya sudah pasti agar terwujudnya kembali perdamaian dan keamanan bagi negara-negara yang tengah berperang. Pada tanggal 2 Maret 2022, PBB menyelenggarakan sidang umum, tujuan dari sidang tersebut yakni untuk menentukan apa langkah atau keputusan yang akan diputuskan dalam rangka penyelesaian konflik Rusia-Ukraina.


Pada sidang saat itu, PBB menindak tegas Rusia atas tindakan yang dilakukan kepada Ukraina berupa invasi. Oleh karena itu, PBB memerintahkan kepada Rusia agar menarik segera pasukan-pasukannya yang sudah diturunkan menuju daerah perbatasan. PBB sangat bersungguhsungguh terhadap upayanya, hal itu terbukti saat Dewan Keamanan PBB melaksanakan upaya-upaya agar resolusi mengenai dihentikannya perang tepatnya pada minggu ke-10 saat Rusia pertama kali melangsungkan aksi militernya. Dewan Keamanan PBB berusaha semaksimal mungkin dalam diskusinya Bersama anggota-anggotanya agar Rusia menarik peralatan-peralatan dan pula pasukan militernya dari Negara Ukraina.

PBB juga melarang keras agresi yang dilakukan Negara Federasi Rusia kepada Ukraina. Resolusi ini juga secara jelas telah menjelaskan hal-hal terkait dampak, korban dan juga pertolongan yang akan didatangkan kepada para korban perang di Ukraina. PBB menegaskan kepada Rusia untuk menghentikan serangan pada Ukraina. Mengenai hal lain, PBB secara terus menerus meberikan Informasi terbaru mengenai perang Rusia-Ukraina. Peran langsung yang PBB berikan dalam konflik ini yaitu dengan menurunkan eskalasi konflik yang telah terjadi, itu merupakan bentuk upaya PBB secara langsung menjadi organisasi internasional. Pada dasarnya semua upaya yang PBB lakukan merupakan bentuk tanggung jawab serta kewajibannya sebagai organisasi dengan tujuan menjaga perdamaian dan keamanan Internasional.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun