Mohon tunggu...
Dani RM
Dani RM Mohon Tunggu... wiraswasta -

Love Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Don't Judge the Book by Its Cover

2 Juni 2014   01:51 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:50 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"PENILAIAN ITU HARUS SAMPAI KE ESENSI, JANGAN HANYA MELIHAT KULITNYA SAJA, COVERNYA BELAKA, SOB." Coba renungkan kondisi ini: ada seorang yg bisa tampil sederhana, bersahaja dan apa adanya, padahal sejatinya dia bisa hidup glamorous dan bermewah2an..
Pelajaran apa yg bisa kita petik dari fakta kecil yang sepertinya
sepele ini? Ini salah satu indikator bahwa orang tsb sudah mampu menjadi
tuan atas dirinya, nakhoda atas bahtera hidupnya, master of his own
life, alias sudah mampu mengendalikan jiwanya (termasuk nafsu amarah dan
lawwamahnya).. Imbas eksternal/keluarnya adalah orang tsb akan
memiliki kapabilitas utk memimpin dan mengayomi keluarga inti atau
lingkungan sosial terkecilnya (rumah tangga yang harmonis, tanpa masalah
yg berarti), dalam lingkup yg sedikit lebih besar dia sanggup
mengorganisir rekan sepergaulan dan kolega kerjanya, dan di lingkup yg
lebih besar lagi, figur ini akan lebih mumpuni untuk memimpin sebuah
organisasi sosial, sebuah kota, sebuah daerah (Provinsi), dan bahkan tak
menutup kemungkinan pada level sebuah bangsa. Di sisi lain
seorang yang tak mampu menjadi penguasa atas dirinya sendiri, dan masih
dikendalikan oleh syahwatnya (dalam arti luas), secara eksternal akan
memberi imbas (influence) pada kehidupan di unit terkecilnya yaitu
keluarga atau rumah tangganya dengan tendensi ketidakharmonisan mahligai
keluarga intinya (Istri/suami dan anak2), dengan kecendrungan untuk
berpoligami, brokenhome, divorced dan bahkan pada level yg akut, figur
ini tak mau dan tak mampu membina mahligai rumah tangga sama sekali.
Dari fenomena dan karakter yang kedua ini bagaimana kita bisa
menitipkan harapan besar perbaikan status berbangsa dan bernegara di
tengah2 hiruk pikuknya sebuah entitas NKRI dengan beragam etnik, multi
ras, multi kultural dan multi religi ini? Mau dibawa kemana persada
ini?? Mari kita renungkan bersama kondisi ini, kawan2... Ini
bukan analisa yg dibuat2, ini sungguh2 berdasarkan kontemplasi yg
rasional, pikiran logis dengan bertolak dari hal2 yg sifatnya empiris
(mulai dari hal2 yg nampak kecil, tapi berperan besar). Semoga kita sadar dan tersadarkan. Aamiin.
Pilihan ada di diri kita masing2... masa depan bangsa ada di tangan
kita semua, sob.. semua terserah kita... Semua terserah Anda.. (Yg gak setuju buat tulisan tandingan aja, ya.. gak usah ngabisin waktu debat hehehe)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun