Mohon tunggu...
Likadarma
Likadarma Mohon Tunggu... Penulis - Lingkar Kajian Kedaerahan Pemalang

Gerbang penggalian nilai-nilai kedaerahan untuk kemajuan pengetahuan Pemalang dan kePemalangan yang tulen.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pembuktian September Kelam

19 September 2023   00:09 Diperbarui: 19 September 2023   00:11 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

           Sembilan bulan adalah mayoritas manusia berada di fase kandungan, sedangkan bulan sembilan merupakan paralelisasi dari urutan bulan Januari hingga September. Bagi manusia yang terlahir di bulan September mungkin tidak asing dengan pembulian atau per-plocoan sebagai "anak hasil tahun baru" saya mengerti, karena saya merasakannya. Tetapi hal demikian tidak begitu merajut asa kepada diri, namun  menemani sebagian kelamnya September.

            Sejak tengah malam menuju 1 September deretan insta story media sosial mulai bergemuruh mengenai pergantian bulan. Dalam analisis, mayoritas manusia memulai September dengan ragu, kendati kalau kita klik kolom search mengenai September akan kita jumpai berlumpur kesedihan. Demikianlah yang menjadikan saya men-justifikasi, bahwa kesedihan September merupakan hasil evaluasi manusia dari bulan sebelumnya. Mungkin Agustus memiliki sangkutan dramatis yang dihadiahkan kepada September karena memiliki benang merah dalam sejarah yang paling pendek.

             Atau dapat dikatakan, September memiliki sejarah yang sangat menakutkan sehingga memengaruhi intelektualitas manusia kepada bulan September. Septemer hitam adalah bukti nyata perspektif dalam peristiwa sejarah Indonesia, bahwa September adalah bulan, bulannya nestapa. Peristiwa-peristiwa September banyak yang mengaitkan kepada tragedi, dimulai dari pembunuhan Munir diakhiri oleh peristiwa G30S PKI. Tentu tidak hanya itu, ada persitiwa lain yang berada di tengah-tengahnya.

Pembunuhan Munir Rasyid Thalib

Munir, nama yang sering kali tenar, di sepanduk, story whatsapp, atau pun media sosial lainnya, siapa yang tidak kenal? Seorang aktivis pembela Hak Asasi Manusia (HAM), dengan gagah berani memperjuangkan penegakan HAM di Indonesia. 7 September 2004 adalah akhir dari perjuangn Munir, terbunuh dengan cara diracun saat terbang menuju Amsterdam.

Tidak sedikit orang memeringati kematian Munir setiap tahunnya, namun acap kali diulik mengenai tragedi kematiannya. Kendati, ada hal yang tidak wajar, banyak yang mengatakan ada dalang atau aktor dalam tragedi pembunuhan Munir.

Tragedi Tanjung Priok

            12 September 1984 adalah peristiwa perlawanan antara aparat dengan warga yang ada di Tanjung priok. Diawali dengan pamflet anti pemerintahan oleh warga sekitar naasnya ada pihak aparat yang merasa disudutkan, hingga akhirnya terjadi pertarungan antara warga dan aparat yang menewaskan 14-24 orang.

            Peristiwa Tanjung Priok merupakan pelanggaran HAM berat yang terjadi di masa lalu, kejadian yang menewaskan beberapa warga oleh aparat melalui timah panasnya. Kasus ini berhasil dibawa pengadilan dengan sengketa HAM dengan ganti rugi oleh negara berupa kompensasi dan rehabilitasi. Namun, pihak aparat berhasil menggagalkan melalui banding yang mereka lakukan kepada mahkamah agung.

Semanggi ll

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun