Mohon tunggu...
Likadarma
Likadarma Mohon Tunggu... Penulis - Lingkar Kajian Kedaerahan Pemalang

Gerbang penggalian nilai-nilai kedaerahan untuk kemajuan pengetahuan Pemalang dan kePemalangan yang tulen.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemalang: Dalam Kesadaran Literasi dan Pengetahuan

25 September 2022   17:08 Diperbarui: 25 September 2022   17:44 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Ikut serta membangun daerah, juga ikut serta membangun negara, karena daerah juga ikut serta dalam lingkup negara" ujar Imam selaku elemen LIKADARMA (Lingkar Kajian Kedaerahan Pemalang). Pemalang adalah daerah kecil yang digapit oleh daerah-daerah yang bisa dikatakan maju dalam hal sarana transportasi, instansi, bahkan literasi dan pengetahuan. Literasi dan pengetahuan bisa dijadikan acuan ataupun jalan menuju langkah-langkah selanjutnya, sebab literasi dan pengetahuan adalah upaya yang selalu ada dalam berkembangnya aspek-aspek kePemalangan yang tulen dan berwibawa.

Diskusi rutin yang diadakan oleh LIKADARMA sungguh berbeda, yaitu berkolaborasi dengan literasi-literasi yang ada di Pemalang dan diadakan secara daring (dalam jaringan) pada Jumat, 23 September 2022 dengan tajuk "Pemalang, dalam Kesadaran Literasi dan Pengetahuan". Harapannya, dari beberapa komunitas dan non komunitas literasi mampu menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan mampu bersaing dalam sekala kedaerahan. Walaupun dalam diskusi yang diadakan LIKADARMA ada keluh kesah setiap penegak literasi, baik dari segi ketidak pedulian pemerintah ataupun masyarakat daerah sendiri.

Artinya, literasi dan pengetahuan yang mampu menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul masih belum menuai kesadaran baik dari kalangan masyarakat maupun pemerintah. Padahal dengan jaminan SDM unggul, mampu menggerek kreativitas mansyarakat dan menipiskan kesenjangan informasi yang didapatkan, bahkan melalui literasi, manusai dalam lingkaran kemasyarakatan akan menumbuhkan nilai kritis dalam memecahkan permasalahan. Namun, kesadaran dalam literasi dan pengetahuan belum memasuki ranah cinta, hanya sebatas suka dan kemudian ditinggalkan begitu saja. Keluh kesah dalam diskusi beberapa hari lalu, melansir beberapa statement, antara lain:

Ketidak pedulian terhadap literasi dan pengetahuan

Ketidak pedulian ini biasanya tumbuh dari kehidupan yang sudah terlanjur nyaman, padahal terlanjur bisa dikurangi melalui kebiasan-kebiasan penumbuhan rasa cinta. "Kami sering kali mengadakan acara dengan atribut 'literasi', tetapi tidak sedikit orang yang apatis terhadap hal tersebut, dengan sebab malas dan tidak menghasilkan apapun" ujar salah seorang yang manghadiri diskusi rutin. Ada pula kawan-kawan literasi yang pasrah akan kesadaran mereka mengenai literasi bahwa literasi bukan lagi sesuatu yang harus dipaksakan antara dualisme manusia, melainkan harus menunggu dirinya untuk sadar akan pentingnya literasi.

Termakan zaman

Zaman serba mesin, industri di mana-mana, menimbulkan efek berupa malasnya manusia dalam mengembangkan tujuan hidup. Ponsel lebih menarik dibandingkan buku-buku yang tersusun rapi dengan debunya, untuk mengenalkan literasi digitalpun rasanya lebih menarik dihidangkan buku dibanding teknologi digital untuk berliterasi. Ponsel yang katanya bisa menghidangkan literasi digital, nyatanya 'sadar' secara individual lebih menjawab untuk berliterasi. Kawan-kawan yang tergabung di dalam lingkungan literasi mungkin manusia yang sudah sadar akan pentingnya literasi sebagi prinsip hidupnya, sehingga memiliki tujuan untuk mengajak dari berbagai elemen yang masih belum sadar perihal pentingnya literasi dan pengetahuan.

Uang adalah segalanya

Siapa yang tidak menginginkan uang? Seluruhnya mungkin menginginkan uang. Literasi tidak menghasilkan uang, tetapi bisa membawa menuju hal yang berlimpah uang. Seseorang yang belum sadar mengenai literasi akan menganggap tidak ada hasilnya, sehingga kawan-kawan literasi di Pemalang telah menjelaskan secara struktural untuk menjelaskan pentingnya literasi di masa datang. 

Literasi untuk masa datang akan sangat penting bagi manusia, di samping berkembangnya teknologi yang merajalela dan tidak selaras dengan potensi SDM di Pemalang yang dipandang kurang unggul, literasi juga mampu membangun pribadi yang tangguh.

Tulisan ini merupakan sebuah sintesis yang diambil melalui kolaborasi gerakan literasi Pemalang, meliputi:  LIKADARMA, Kumpul-Kumpul Omah Woco, Matja-Bhaca, Banyu Bening, Jembatan Kepedulian, Huru-Hara Ekosistem, PMII Ki Patih Sampun, Kidung Pena, Karya Advi'z, dan seluruh rekan-rekan yang ikut serta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun