Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hidup Ini Adalah Sebuah Perjuangan maka berjuanglah smapai tiba waktunya Pulang

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Cara Mengelola Stress dan Emosi Negatif

18 Desember 2022   22:05 Diperbarui: 18 Desember 2022   22:15 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Masing-masing orang yang ada di dunia ini pastinya pernah mengalami masalah tertentu, mulai dari masalah kecil hingga masalah besar.Di antara tema yang kerap memunculkan permasalahan dan umum terjadi sekitar masyarakat adalah mengenai cinta, kesehatan dan keuangan.Ujian kehidupan kerap menghampiri seseorang dengan tiba-tiba.Dan itu harus dihadapi karena merupakan suatu realita kehidupan yang tak terhindarkan lagi.

Menghadapi permasalahan yang ada tentu saja tidak semudah membalikkan telapak tangan.Juga tidak semudah perkataan bahwa semua masalah ada solusinya.Namun, ada hal yang terkadang unik bahwa solusi untuk suatu masalah kadangkala datang dengan sendirinya.

Hal paling penting dan utama untuk dilakukan ketika seseorang dihadapkan pada suatu permasalahan adalah dengan mengutamakan ketenangan diri.Ketenangan diri menjadi patokan utama bagi seseorang untuk dapat berfikir secara jernih karena emosi yang negatif terkadang justru membuat keadaan semakin rumit, bukan malah teratasi. Artinya, mungkin saja emosi negatif yang Anda luapkan akan memberikan kelegaan dalam diri, namun itu bisa berdampak negatif kepada lingkungan yang ada di sekitar.

Masalah yang sudah terjadi dan dihadapi seringkali memberikan dampak negatif untuk kehidupan seseorang.Bahkan tanpa disadari, hal itu kerap membuat seseorang menjadi trauma.Di antara yang menyebabkan hal itu terjadi adalah kurang ikhlasnya seseorang di dalam menerima keadaan.Dan penting untuk diketahui bahwa emosi yang terpendam ternyata bisa menjadi sumbatan tersendiri untuk diri Anda.

Misalnya seseorang diputus cinta oleh kekasih yang sangat dicintai.Adanya rasa kehilangan membuat seseorang tersebut merasa hampa dalam kehidupannya. Bahkan, ia merasakan kesedihan yang berlarut-larut. Tidak jarang pula ia marah-marah dan membanting barang-barang yang terdapat di sekitarnya.

Kemudian dia pergi dan menangis di kamar. Hal tersebut sudah pasti membuat keluarga dan juga teman khawatir atasnya.Dan ini merupakan contoh luapan emosi yang negatif terhadap lingkungan sekitar.

Semakin hari, seseorang tersebut akhirnya kembali ceria sebagaimana yang sebelumnya. Akan tetapi, sesudah ia mengetahui fakta adanya orang ketiga, maka iapun merasa trauma dan juga dendam. Dendam terhadap mantan kekasihnya dan trauma dengan yang namanya cinta.

Ini menjadi salah satu akibat dari emosi negatif yang diluapkan dan akhirnya menjadi sumbatan dalam diri. Sumbatan emosi yang ada tersebut menjadikan sikap seseorang tidak stabil. Dan apabila hal tersebut dibiarkan, maka bisa berdampak kepada tubuhnya. Saat emosi tersumbat dan tubuh tidak kuat menahan hal tersebut, maka akhirnya sakit akan melanda.

Bisa diawali dengan gejala insomnia kemudian berlanjut kepada depresi yang berlebih sampai asam urat yang naik. Apabila itu dibiarkan begitu saja, maka di dalam waktu yang lama bisa memunculkan penyakit jantung dan juga kanker. Dan tentu saja ini merupakan jenis penyakit berbahaya yang perlu dicegah sejak ini.

Hal tersebut adalah sesuatu yang mendasari bahwa seseorang hendaknya mengelola stress mereka dengan baik sehingga emosi negatif menjadi terkondisikan. Hal itu disebabkan karena pengelolaan stress yang tidak tepat bisa merusak lingkungan sekitar dan juga diri sendiri dari dalam.

Di antara cara yang tepat untuk mengelola stress dan juga emosi negatif adalah dengan memakai writing therapy atau terapi menulis. Terapi menulis ini bisa menjadikan emosi Anda tersalurkan dengan sangat baik.Bahkan, ini bisa menjadi metode pengelolaan emosi yang sangat aman dan tanpa adanya efek samping.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun