Pendidikan dan Strata Sosial

Di dalam masyarakat, terdapat lapisan-lapisan atau strata yang secara kasat mata memang tidak terlihat. Namun, lapisan-lapisan yang ada di masyarakat memang benar adanya. Setiap masyarakat senantiasa mempunyai penghargaan terhadap hal-hal tertentu dalam masyarakat. Orang yang mendapatkan penghargaan tersebut akan menempati lapisan yang tertinggi dalam masyarakat. Penghargaan tersebut bisa berupa materil maupun berupa keilmuan atau pendidikan.

Di zaman kuno dahulu, filsuf Aristoteles mengatakan di dalam sebuah negara terdapat tiga lapisan dalam masyarakat, lapisan tersebut dilihat dari sisi ekonomi, yaitu masyarakat kaya sekali, masyarakat, kaya, dan masyarakat tidak kaya (miskin). Strata juga terlihat dalam pembagian gender, dimana pada waktu itu wanita dianggap rendah. Menurut Pritim A. Sorokin lapisan masyarakat merupakan hal yang umum terjadi dalam kondisi masyarakat yang teratur.

Lapisan masyarakat tersebut memiliki banyak bentuk-bentuk yang konkret. Akan tetapi, secara prinsipil dapat digolongkan ke dalam tiga kelas, yaitu ekonomi, politik, dan pendidikan. umunya ketiga unsur tersebut mempunyai hubungan satu sama lain dan saling memengaruhi. Misalnya, jika seseorang mempunyai jabatan yang tinggi, bisa dikatakan kondisi ekonominya pun baik serta pendidikannya pun baik.

Namun tidak selamanya seseorang berada dalam lapisan masyarakat bawah, dalam masyarakat yang modern, seseorang bisa berpindah dari lapisan satu ke lapisan yang lainnya. Namun tidak halnya dalam masyarakat hindu, karena status sosial mereka ditentukan sejak lahir dan tidak bisa diubah. Perpindahan tersebut bisa berupa kenaikan status sosial maupun berupa penurunan dalam lapisan sosial. 

Banyak cara yang digunakan agar seseorang bisa merangsek posisinya dari lapisan masyarakat bawah ke masyarakat atas. Salah satunya dengan pendidikan. Seperti yang sudah dibahas diatas, seseorang bisa mendapatkan posisi atas dalam masyarakat dengan pendidikan. Dengan pendidikan, seseorang yang tadinya berada dalam lapisan bawah bisa berada pada lapisan atas.

Sebagai sitem sosial, lembaga pendidikan harus memiliki fungsi dan peran dalam perubahan manusia menuju ke arah perbaikan. Dalam pendidikan, dikenal tripusat lingkungan pendidikan, yaitu lingkungan keluarga (informal), lingkungan sekolah (formal), dan lingkungan masyarakat (nonformal). Dalam lingkungan keluarga, pendidikan lebih diarahkan kepada pembentukan karakter, keyakinan, dan norma. Dalam lingkungan sekolah (formal) pendidikan lebih diarahkan pada pengembangan penalaran peserta didik, sedangkan dalam lingkungan  masyarakat, peran pendidikan lebih banyak pada pembentukan karakter sosial.

Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari sistem pendidikannya. Berkembangnya pendidikan akan mendorong terjadinya perubahan sosial. Pendidikan membuat seorang individu mengetahui banyak hal dan mengetahui perkembangan-perkembangan yang terjadi pada masyarakat lain, melalui pola pikir yang maju dan terpelajar.

Pendidikan dipandang sebagai jalan untuk mencapai kedudukan yang tinggi dalam masyarakat. Makin tinggi pendidikan seseoarng semakin terbuka pula untuk mendapat kesempatan tersebut.

Pendidikan dilihat sebagai kesempatan untuk berpindah dari lapisan masyarakat satu ke lapisan masyarakat yang lainnya. Dengan demikian, pendidikan sangatlah berpengaruh dalam pelapisan masyarakat, karena dengan pendidikan orang akan dihormati karena ilmu dan pengetahuannya, sehingga menempatkan mereka yang berpendidikan berada dalam lapisan atas dalam pelapisan sosial.

Pendidkan merupakan jalan untuk naik dari lapisan satu ke lapisan yang lainya, dan menjadi dasar dari stratifikasi sosial, alangkah lebih baiknnya jika ingin naik kedudukan dalam masyarakat melalui pendidikan, tempuhlah pendidikan tersebut dengan jalan yang benar, karena yang dihargai dari orang berpendidikan adalah ilmunya bukanlah gelar  berderet yang berada di belakang nama. Dengan ilmu dan pengetahuan yang luas, seseorang akan dihoramti dan disegani.