Indonesia memastikan diri lolos ke partai final setelah menundukkan Singapura di hadapan pendukungnya. Pertandingan berlangsung di National Stadium, Sabtu 25 Desember 2021 dan berlangsung sengit.Â
Indonesia memimpin lebih dulu di menit ke-11 lewat gol Ezra Walian. Pemain asal Persib tersebut berhasil menuntaskan umpan dari Witan Sulaeman. Skor 1-0 untuk keunggulan Indonesia.Â
Indonesia tetap tampil dominan di laga ini. Pada menit ke-45, pemain Singapura yaitu Safwan Baharudin harus keluar dari lapangan karena menerima kartu merah.Â
Keunggulan pemain tidak dimanfaatkan dengan baik oleh pemain kita. Para pemain kerap melakukan fouls yang berujung gol. Hal tersebut terjadi di menit tambahan waktu babak pertama.Â
Singapura berhasil menyamakan kedudukan lewat skema tendangan bebas. Kemelut yang terjadi di gawang Indonesia berhasil dimanfaatkan oleh Song Ui-yong. Kedudukan berubah menjadi 1-1 hingga turun minum.Â
Di babak kedua, Shin Tae-yong kembali merotasi pemain dengan memasukan Irfan Jaya dan Egy Maulana Vikri. Tentu STY ingin mengamankan laga ini dengan kemenangan.Â
Pada menit 67, pemain Singapura yaitu irfan Fandi harus keluar dari lapangan karena menerima kartu kuning kedua. Praktis, kini anak asuhan STY unggul dua pemain dari Singapura.Â
Namun, keunggulan itu seakan memberi beban pada pemain kita. Permainan tidak tenang dan beberapa kesalahan terjadi, unggul jumlah pemain justru membuat grogi dan akhirnya gawang Nadeo harus jebol di menit ke-74.
Lagi-lagi gol tersebut tercipta dari fouls yang terjadi akibat kesalahan pemain kita. Dewangga melanggar pemain Singapura yang berujung free kick. Sulaiman berhasil mencetak gol indah lewat tendangan cantiknya.Â
Bola tersebut memutar melewati pagar hidup pemain kita. Bola yang melengkung ke sisi kiri tersebut tidak bisa ditepis oleh Nadeo. Pada momen itu, 9 pemain Singapura seperti mendapat angin kedua.Â
Serangan balik mereka begitu berbahaya. Di sisi lain, ketika waktu memasuki menit 80 STY masih belum memasukan Evan Dimas. Padahal peran Evan sangat diperlukan pada menit itu.Â
Posisi tengah diisi oleh Egy yang bukan pada posisi aslinya. Egy justru bermain lebih ke dalam mengisi posisi yang ditinggalkan Ricky Kambuaya.Â
STY seperti berjudi dan ingin memasukan Evan Dimas jika skor imbang. Pada menit kritis tersebut aliran bola dari tengah kurang cair. Akan tetapi, STY tetap dengan keputusannya untuk berjudi.Â
Akhirnya, pada menit ke-87 Pratama Arhan berhasil menyamakan kedudukan lewat bola muntah. Skor berubah menjadi 2-2. Perjudian STY berhasil. Di sisa waktu itu, STY masih belum memasukan Evan Dimas.Â
Celakanya, pada menit ke-91 Pratama Arhan melakukan pelanggaran di dalam kotak penalti. Meskipun dalam tayangan ulang, apa yang dilakukan oleh Arhan murni terkena bola.
Tapi, wasit berkata lain dan tetap memberi penalti pada tuan rumah. Singapura nyaris berbaik unggul dan melaju ke final dengan 9 pemain.Â
Pada titik inilah, perjudian STY nyaris gagal. Hal itu karena penalti tuan rumah terjadi di penghujung laga. Namun, STY masih yakin dengan keputusannya.
Dan terbukti, Nadeo berhasil menghadang tendangan penalti tersebut. Netizen bahkan menyamakan pemain asal Bali United itu dengan kiper Chelsea yaitu Kepa Arrizabalaga.Â
Nadeo dengan cermat membaca arah bola dan membuat bola keluar. Pada titik ini para pemain kita seperti mendapat angin kedua dan menjadi momentum untuk berbalik unggul.Â
Barulah pada extra time babak pertama, kartu AS SYY yaitu Evan Dimas masuk. Evan sendiri masuk menggantikan Rahmat Irianto. Ketika Evan Masuk, maka Egy lebih menusuk ke depan.Â
Buktinya, di babak tambahan waktu ini pergerakan Egy jauh lebih cair. Gol ketiga lahir dari penetrasi Egy di sisi kanan pertahanan Singapura. Sebenarnya, kiper Singapura yaitu Hassan Suny berhasil menghalau tendangan Egy. Â
Namun, bek pemain Singapura melakukan gol bunuh diri karena sapuannya tidak sempurna. Kredit lebih harus diberikan pada kiper Singapura. Beberapa peluang Indonesia lewat Irfan Jaya berhasil dimentahkan oleh Hassan.Â
Hassan seakan menjadi tembok yang sulit ditembus oleh pemain kita. Aksinya dalam menjaga gawang Singapura patut diacungi jempol.Â
Namun, gawang tersebut harus bobol pada tambahan waktu extra time babak pertama. Sepak pojok yang dilakukan oleh Evan Dimas berhasil membuat huru hara di lini pertahanan Singapura.Â
Egy barhasil memanfaatkan bola liar dan membuat Indonesia unggul 4-2 atas tuan rumah Singapura. Selepas itu, timnas bermain dominan, namun Hassan Suny bermain begitu apik.Â
Pada menit ke 119, Hassan harus keluar dari laga karena menerima kartu merah. Hassan terpaksa melakukan pelanggaran kepada Irfan Jaya. Pelanggan tersebut membuat Singapura harus bermain dengan 8 pemain.Â
Hingga laga usai, skor 4-2 tidak berubah. Dengan hasil ini, Timnas Indonesia melaju k final setelah unggul dengan agregat 5-3 atas Singapura. Kredit terbesar harus diberikan pada Nadeo yang berhasil membuat mental pemain kembali bangkit.Â
Di sisi lain, STY kembali melakukan kejutan dalam laga ini. STY berani ambil risiko dengan menyimpan Irfan Jaya dan memilih Rumakiek. Namun, Irfan sendiri dimasukan di babak kedua agar lebih bisa mengeksploitasi petahanan lawan.Â
Buktinya, pemain asal PSS Sleman itu berhasil menciptakan banyak peluang. Namun, harus diakui penampilan Hassan Suny di bawah mistar Singapura patut diacungi jempol.Â
Perjudian terbesar STY adalah saat ia menyimpan Evan Dimas sampai detik akhir. STY begitu yakin dan percaya pada anak asuhnya dan bisa menyamakan kedudukan.Â
Akan tetapi, perjudian itu berhasil dan membuat Timnas Indonesia berhak berlaga di babak final. Sekali lagi, apresiasi yang tinggi harus kita sematkan pada Nadeo.Â
Dengan hasil itu, Indonesia melaju ke partai final Piala AFF untuk keenam kalinya. Namu, dalam lima edisi yang lalu, kita selalu berakhir dengan status runner-up.
Tentunya final kali ini bisa menjadi momen untuk mengakhiri puasa gelar. Di laga final nanti, Indonesia masih menunggu pemenang antara Thilaind vs Vietnam.Â
Siapapun lawannya di final nanti, tentu kita harus fokus dan meminimalisir kesalahan yang berujung gol bagi lawan.Â
Meskipun kita masih menjadi tim paling produktif. Akan tetapi rasio kebobolan juga cukup tinggi. Gol tersebut rata-rata tercipta dari kesalahan pemain yang tidak perlu.Â
Semoga saja, hal seperti itu bisa menjadi bahan evaluasi bagi STY agar kesalahan serupa tidak terjadi di partai final.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI