Serangan balik mereka begitu berbahaya. Di sisi lain, ketika waktu memasuki menit 80 STY masih belum memasukan Evan Dimas. Padahal peran Evan sangat diperlukan pada menit itu.Â
Posisi tengah diisi oleh Egy yang bukan pada posisi aslinya. Egy justru bermain lebih ke dalam mengisi posisi yang ditinggalkan Ricky Kambuaya.Â
STY seperti berjudi dan ingin memasukan Evan Dimas jika skor imbang. Pada menit kritis tersebut aliran bola dari tengah kurang cair. Akan tetapi, STY tetap dengan keputusannya untuk berjudi.Â
Akhirnya, pada menit ke-87 Pratama Arhan berhasil menyamakan kedudukan lewat bola muntah. Skor berubah menjadi 2-2. Perjudian STY berhasil. Di sisa waktu itu, STY masih belum memasukan Evan Dimas.Â
Celakanya, pada menit ke-91 Pratama Arhan melakukan pelanggaran di dalam kotak penalti. Meskipun dalam tayangan ulang, apa yang dilakukan oleh Arhan murni terkena bola.
Tapi, wasit berkata lain dan tetap memberi penalti pada tuan rumah. Singapura nyaris berbaik unggul dan melaju ke final dengan 9 pemain.Â
Pada titik inilah, perjudian STY nyaris gagal. Hal itu karena penalti tuan rumah terjadi di penghujung laga. Namun, STY masih yakin dengan keputusannya.
Dan terbukti, Nadeo berhasil menghadang tendangan penalti tersebut. Netizen bahkan menyamakan pemain asal Bali United itu dengan kiper Chelsea yaitu Kepa Arrizabalaga.Â
Nadeo dengan cermat membaca arah bola dan membuat bola keluar. Pada titik ini para pemain kita seperti mendapat angin kedua dan menjadi momentum untuk berbalik unggul.Â
Barulah pada extra time babak pertama, kartu AS SYY yaitu Evan Dimas masuk. Evan sendiri masuk menggantikan Rahmat Irianto. Ketika Evan Masuk, maka Egy lebih menusuk ke depan.Â