Serangan dari Ganolah tersebut justru membuat jiwa bertarung Vegeta semakin terbakar. Vegeta kemudian memegang kepala Granolah. Granolah dibawa terbang oleh Vegeta, kemudian Vegeta melempar Granolah.
Tubuh Granolah membentur bangunan, bangunan tersebut retak. Sementara Vegeta sudah bersiap dengan serangan berikutnya. Vegeta melayangkan tendangan dengan menggunakan dua kaki ke arah Granolah.
Tendangan tersebut berhasil membuat Granolah terlempar dan menembus beberapa bangunan. Bangunan tersebut hancur, hal itu mendandakan begitu kuatnya serangan Vegeta.
Granolah tidak berdaya, sementara Vegeta seperti biasa, sifat angkuhnya sebagai bekas pangeran tidak hilang. Granolah sendiri mengatakan dirinya seperti bertarung dengan lawan yang berbeda,
Vegeta menjadi lebih kuat. Vegeta sendiri menyebut bahwa kekuatannya bernama “god of destruction.” Vegeta menguasai keuatan dewa penghancur karena ada yang mengajarinya.
Kekuatan dewa penghancur tersebut kini telah menjadi milik Vegeta sendiri. Granolah kemudian mencoba menyerang Vegeta dengan menembakkan cahaya dari tangannya.
Sementara Vegeta terus meningkatkan kekuatannya. Vegeta justru tidak menghindari serangan Granolah, Vegeta menerima serangan beruntun tersebut seraya meningkatkan kekuatannya.
Vegeta tidak goyah sama sekali. Sementara Granolah terus melancarkan serangan tersebut tanpa henti. Tiba-tiba dari kepulan asap hasil serangan terebut Vegeta keluar dan menyerang Granolah.
Vegeta berusaha menyerang Granolah.
Tetapi, dengan cepat Granolah mengeluarkan perisai yang melindungi tubuhnya. Granolah sendiri heran mengapa Vegeta tidak menhindari serangannya.
Apakah itu sama seperti ultra instinc yang dimiliki oleh Goku. Vegeta kemudian mengatakan jangan membandingkan kekuatan Goku dengan teknik yang dimilikinya.
Teknik Goku yang berhasil menghindari semua serangan Granolah mungkin mempunyai pikiran sendiri, alias gerak refleks yang luar biasa. Tetapi, kekuatan Vegeta berbeda.
