Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Tempat Kencan Pertama Itu Bernama Perpustakaan

17 April 2021   10:49 Diperbarui: 18 April 2021   02:58 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sayangnya tiket habis, san harus menunggu jadwal kereta dua jam lagi. Menunggu dua jam di stasiun dongkol rasanya. Akhirnya saya memutuskan mengajak dia untuk naik bis ke perpustakaan tersebut. 

Ajaibnya dia mau saja, tidak protes, karena ingin segera sampai di perpustakaan yang memang dia ingin sekali kunjungi  sedari dulu. Akhirnya kami berdua memutuskan naik bis bersama. 

Di dalam bis suasana begitu kaku, saya fokus dengan lamunan yang tidak jelas. Sedangkan wanita yang saya sukai tengah asyik membaca dan mencatat, entah apa yang dia catat.

Kebiasaan mencatat memang rutin dia lalukan ke tempat-tempat baru. Dan akhirnya tempat yang kami tuju sampai. 

Saya hanya melihat matanya, begitu berbinar ketika melihat ratusan buku di rak. Tidak lupa mengabadikan foto, saya ajak berkeliling ke seluk beluk perpustakaan ini. 

Saya pribadi memang sering mengunjungi perpustakaan milik Pemprov Jabar ini. Selain untuk mencari wawasan, perpustakaan tempat yang pas untuk menenangkan pikiran. 

Meskipun saya tidak kutu buku sekali dibanding wanita yang saya sukai. Ketika berada di ruangan, yang ada hanya hening, saya fokus dengan buku yang saya baca begitupun dia. 

Sesekali saya mengintip dia dibalik buku, ah betapa menawannya wanita yang ada di depanku ini. Beruntung sekali jalan untuk pertama kalinya dengan wanita dengan dia. Dalam hati. 

Waktu istirahat pun tiba, kami memutuskan untuk makan. Makanan dipesan lewat mamang grab. Sambil menunggu makanan datang, di sinilah obrolan itu dimulai. 

Karena memang ya dibilang satu hobi, jadi tidak terlalu susah mencari obrolan. Obrolan hanya seputar buku yang sudah dibaca dan ingin dibaca. 

Sampai akhirnya saya ajak dia untuk berdiskusi, apa tema diskusi itu. Iya LGBT. Waktu itu sedang ramai perbincangan mengenai LGBT di Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun