Tidak hanya pemain, official, netizen Indonesia pun merasa kecewa dengan keputusan tidak adil ini. Seperti biasa, dengan kekuatan handphone dan sosial media, akun Instagram resmi BWF ramai-ramai digeruduk. Netizen Indonesia ramai-ramai mengomentari dengan kata unfair. Padahal tidak ada sangkut pautnya dengan BWF.Â
Ketika saya melihat postingan yang diunggah BWF, komentar dalam postingan tersebut bisa mencapai ribuan. Sudah bisa dipastikan mayoritas yang memberikan komentar tentunya warganet asal Indonesia.
Karena banyaknya warganet Indonesia yang berkomentar, maka dalam setiap postingan Instagram BWF komentar dibatasi. Mungkin mimin dari BWF lelah dengan membludaknya kata unfair dalam postingannya.
Bisa dibilang warganet Indonesia sangat aktif dalam beberapa kasus yang menimbulkan kontroversi, tidak hanya pesohor dalam negeri, orang luar pun pernah merasakan ganasnya warganet Indonesia. Beberapa waktu lalu, kekasih online Fiki Naki mengalami hal sama, video klip yang diunggah olehnya ramai-ramai mendapatkan dislike. Sugguh tega.
Setelah itu Microsoft merilis sebuah data bahwa warganet Indonesia merupakan warganet paling tidak sopan. Akhirnya akun Microsoft pun diserbu habis oleh warganet Indonesia. Seharusnya kita bisa merefleksikan diri, penilaian orang luar mungkin lebih komprehensif dibandingkan dengan diri kita sendiri.
Perseturuan antara Dewa Kipas dan Gothamchess pun sama, bahkan saking hebohnya kekuatan warganet. Akun Gothamchess ramai-ramai diserbu oleh warganet, akibatnya akun instagramnya dikunci, yah pastinya pusing juga.
Kini hal yang sama juga dilakukan kepada BWF sebagai induk bulutangkis dunia yang dianggap tidak adil. Tetapi jika kita cerna kembali, regulasi tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan BWF. Ini otoritas dari pemerintah Inggris, lantas untuk apa ramai-ramai berkomentar di laman instagram BWF.Â
Jujur saja, saya juga merasa kecewa terhadap keputusan tersebut, tetapi cara yang digunakan dengan menyerang di sosmed tidak etis bagi saya. Ada beberapa cara lain untuk mendukung atlet bulutangkis kita, hal tersebut justru mencerminkan citra buruk bagi bangsa Indonesia sendiri.
Apa yang dilakukan oleh Mircosoft beberapa waktu lalu tentunya bukan tanpa dasar, seharusnya itu menjadi momen untuk memperbaiki ruang digital kita agar lebih sehat, bersih, dan suci. Meskipun tidak semua warganet sama, tetap saja hal itu bisa menstigma warganet lain. Merugikan diri kita sendiri pastinya.
Ke depannya, semoga warganet kita bisa lebih arif lagi dalam bermedsos. Saya paham kita semua kewcewa dengan keputusan ini, tetapi rasa kecewa kita jangan sampai menjadi blunder bagi kita sendiri. Tunjukan sikap dewasa dan bijak dalam menyikapi suatu permasalahan.