Mohon tunggu...
Dani Medionovianto
Dani Medionovianto Mohon Tunggu... Penyuluh Pertanian

Temennya Petani

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Kapuk Randu: Dari Simbol Kejayaan ke Ancaman Kepunahan, Mampukah Kita Menghidupkannya Kembali?

18 Agustus 2025   10:50 Diperbarui: 19 Agustus 2025   11:04 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pohon Kapuk Randu (Foto: Dok. Pribadi)

Hari ini, 18 Agustus 2025, di tengah suasana peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, saya memilih memanfaatkan cuti bersama dengan berolahraga ringan di halaman kantor.

Ketika langkah saya menyusuri halaman, pandangan saya tertuju pada dua pohon besar: kapuk randu yang sedang melepaskan serabut putihnya. 

Pemandangan sederhana itu seketika menghadirkan memori dan pertanyaan besar dalam benak saya: mengapa kapuk randu yang dulu begitu berjaya kini seolah menghilang dari peradaban kita?

Masa Keemasan Kapuk Randu

Indonesia pernah tercatat sebagai penghasil kapuk terbesar di dunia, menguasai hampir 80 persen pasar global, di mana 60 persen di antaranya berasal dari Pulau Jawa. Serat kapuk Nusantara kala itu menjadi rebutan pabrik tekstil di Eropa dan Amerika.

Keunggulan kapuk terletak pada sifatnya yang unik: ringan, tahan air, dan lentur. Ia digunakan sebagai bahan pengisi pakaian hangat, kasur, bantal, hingga pelampung penyelamat. Di dalam negeri, kapuk randu bahkan menjadi tumpuan ekonomi pedesaan.

Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, menjadikan kapuk sebagai lambang daerah. Produksi mereka pernah mencapai 25 ribu ton per tahun, atau hampir 30 persen dari produksi kapuk se-Jawa Timur. Di Bali, serat kapuk dari Nusa Penida digunakan dalam pembuatan kain tenun gringsing, sebuah warisan tekstil Nusantara yang sangat bernilai.

Dengan kata lain, kapuk bukan hanya komoditas dagang. Ia menyatu dengan budaya agraris, tradisi, dan keseharian masyarakat Nusantara.

Serat Kapuk Putih yang berjatuhan di halaman kantor (Foto: Dok. Pribadi)
Serat Kapuk Putih yang berjatuhan di halaman kantor (Foto: Dok. Pribadi)

Kemerosotan Kapuk Nusantara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun