Mohon tunggu...
Daniel Mashudi
Daniel Mashudi Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer

https://samleinad.com E-mail: daniel.mashudi@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Piala Sudirman 2013: Menyoal Aturan Drawing Babak Perempat Final

22 Mei 2013   22:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:10 1160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Hasil drawing perempat final Piala Sudirman yang dilakukan Selasa 21 Mei 2013 malam membuat banyak pecinta bulutangkis Indonesia pesimis. Pasalnya Indonesia harus berjumpa dengan tim kuat China pada babak perempat final yang akan berlangsung pada hari Kamis, 23 Mei. Namun ada hal lain yang menjadi pertanyaan bagi sebagian besar pecinta olahraga tepok bulu di tanah air: mengapa Indonesia dan China yang sebelumnya berada satu group bisa langsung kembali bertemu di babak knockout?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita perlu melihat regulasi yang mengatur drawing atau undian babak knockout tersebut. Berikut saya kutip regulasi yang dikeluarkan oleh BWF (Badminton World Federation) terkait drawing babak knockout Piala Sudirman 2013, yaitu pada point 5.5 dan 5.6 :

5.5 The top teams of each sub-group will be ranked in order of their strength in the manner described in Regulation 3.4 based on the most recently published World Ranking immediately preceding the date of the draw. These teams will be considered as Seed No. 1 to 4 for the draw.

5.6 The 4 seeded teams will be placed in the draw as per General Competition Regulation 12. Remaining teams will be placed in the draw by lot

Pada dua poin tersebut dijelaskan bahwa empat tim teratas dari masing-masing group, yaitu group A- D, akan diberikan ranking dan ditempatkan dalam seed 1-4 untuk drawing. Empat tim sisanya, yaitu runner-up group A-D, kemudian diundi untuk menentukan lawan mana yang akan dihadapi. Regulasi ini memungkinkan dua tim yang sebelumnya berada pada satu group yang sama pada babak penyisihan akan bertemu kembali di babak knockout (perempat final).

Dan akhirnya terjadilah dalam drawing Selasa malam yang mempertemukan kembali Indonesia dengan China. Saya pribadi sebenarnya merasa tidak terlalu sreg dengan regulasi BWF tersebut. Memang benar jika juara group akan bertemu dengan runner up group yang ditentukan melalui undian. Namun dua tim atau negara yang sebelumnya berada di group yang sama seharusnya tidak langsung bertemu. Harus ada poin-poin tambahan yang perlu dimasukkan ke dalam regulasi BWF tersebut.

Saya mencoba membandingkan regulasi BWF tersebut dengan regulasi yang diterapkan di sepakbola, misalnya pada drawing fase knockout pertama di Liga Champions dan Liga Europa yang dikeluarkan oleh UEFA yang saya pikir ‘lebih berbobot’ untuk menghindarkan dua klub dari satu group langsung bertemu kembali di fase knockout pertama.

Regulasi untuk drawing fase knockout pertama di Liga Champions (babak 16 besar) sebagai berikut:

Round of 16

7.09 The round of 16 pairings are determined by means of a draw. The round of 16 is played under the knockout system, on a home-and-away basis (two legs). The UEFA administration ensures that the following principles are respected.

a) Clubs from the same association cannot be drawn against each other.

b) The winners and runners-up of the same group cannot be drawn against each other.

c) The group-winners cannot be drawn against each other.

d) The runners-up cannot be drawn against each other.

e) The runners-up must play the first leg at home

Regulasi yang diterapkan oleh UEFA bahkan lebih detil lagi. Klub-klub yang berasal dari asosiasi yang sama tidak bisa bertemu satu dengan lain (misalnya klub dari Inggris tidak akan bertemu dengan klub Inggris lainnya) serta juara dan runner-up dari group yang sama tidak bisa bertemu di fase knock-out pertama ini (babak 16 besar).

Demikian juga dengan regulasi babak knockout Liga Europa:

Round of 32

7.07 The 24 clubs qualified from the group stage will be joined by the 8 clubs that finish the group stage of the UEFA Champions League in third position (see paragraph 2.05d)).

7.08 The round of 32 pairings are determined by means of a draw. This round is played under the knockout system, on a home and away basis (two legs). The UEFA administration ensures that the following principles are respected.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun