Mohon tunggu...
Daniel Mashudi
Daniel Mashudi Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer

https://samleinad.com E-mail: daniel.mashudi@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menginap di Paddy D'Sawah, Menikmati Ketenangan Pedesaan Yogyakarta

1 Maret 2020   00:11 Diperbarui: 1 Maret 2020   01:03 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sabtu siang itu cuaca cerah di Yogyakarta bagian selatan. Saya baru saja selesai mengambil race pack untuk lomba Coast to Coast 2020 yang akan memulai start di hari Minggu subuh, di Pantai Depok. Coast to Coast ini merupakan lomba lari trail yang diadakan setiap tahun, rutenya melewati pantai dan perbukitan di selatan Yogyakarta.

Setelah agak lama menunggu, ojek online yang saya pesan tiba. Tujuan saya yaitu Paddy D'Sawah Guest House, yang berjarak hampir 10 kilometer dari Pantai Depok. Sekitar 15-20 menit kemudian saya tiba di tujuan.

Paddy D'Swah Guest House ini berada di Ganjuran,  Bambanglipuro, Bantul. Letaknya tak jauh dari Gereja Ganjuran.  Penginapan ini terbilang masih anyar, baru dibuka sekitar bulan Maret tahun 2017. Saat itu pengunjung hanya sekitar 15 sampai 20 orang saja per bulan, dan kebanyakan adalah tamu gereja.

dok. pribadi
dok. pribadi
Saya melakukan pemesanan kamar melalui aplikasi Traveloka, satu minggu sebelum hari H. Harganya sangat terjangkau, 95 ribu rupiah saja per malam. Ulasan positif dari beberapa pengunjung sebelumnya membuat saya tertarik untuk menginap di tempat ini.

Sesuai namanya guest house ini berada di tepi sawah, yang saat itu padi-padinya masih berusia muda dengan warna daun hijau. Sangat menyegarkan mata. Apalagi hembusan angin sepoi mampu mengusir gerah di tubuh.

dok. pribadi
dok. pribadi
Bangunan guest house terdiri dari dua lantai. Ornamen bambu dan kayu sangat mendominasi bangunannya. Semua kamar baik di lantai bawah maupun atas menghadap ke sawah. Kamar yang saya pesan terletak di lantai bawah. Ada semacam teras mungil di depan kamar dengan dua kursi dan satu meja yang terbuat bambu.

Sebuah tangga kayu menghubungkan lantai bawah menuju ke lantai atas. Ada sebuah sepeda tua berwarna hitam tersandar di bawah tangga, begitu eksotis.

dok. pribadi
dok. pribadi
Masuk ke ruang kamar, ada sebuah ranjang sederhana dengan rangka dari kayu bercat hitam. Kasurnya berukuran besar untuk 2 orang, lengkap dengan bantal dan selimut yang berwarna putih. 

Seprei penutup kasur juga berwarna putih, dengan gambar tokoh wayang kulit. Lantai kamarnya dari paving block, yang ditutup dengan karpet.

Sebuah kelambu berwarna merah muda menutupi tempat tidur tersebut.  Saya teringat masa kecil dahulu, ketika tempat tidur di rumah orang tua saya juga menggunakan kelambu. Pada waktu itu kelambu lazim digunakan, untuk menghindari gangguan nyamuk saat kita tidur.

Sebuah kamar mandi sederhana berada di sudut ruangan, dengan fasilitas berupa kloset jongkok, kran air, dan sebuah ember lengkap dengan gayung plastik untuk menampung air. Tidak ada pintu khusus untuk kamar mandi tersebut, namun ada sehelai gorden sebagai penutupnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun