Mohon tunggu...
Daniel Mashudi
Daniel Mashudi Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer

https://samleinad.com E-mail: daniel.mashudi@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"The Invisible Man," Perpaduan Horor Psikologi, Thriller, dan Science Fiction

27 Februari 2020   12:03 Diperbarui: 28 Februari 2020   13:46 1379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Looper.com

Elisabeth Moss di film The Invisible Man (sumber: dailydead.com)
Elisabeth Moss di film The Invisible Man (sumber: dailydead.com)
Cecilia kemudian mendapatkan berita bahwa Adrian meninggal dunia karena bunuh diri. Namun, Cecilia tidak percaya kabar duka itu. Ia bahkan merasa ada yang mengawasi dan membuntutinya, sesuatu yang tak terihat oleh mata.

Keganjilan demi keganjilan dialami oleh Cecilia. Mulai dari sepucuk surat dalam kotak surat di rumah James yang ditujukan kepada Cecilia, padahal ia merasa tidak ada orang lain yang mengetahui persembunyiannya.

Kemudian ketika Cecilia berbincang berdua dengan Sydney, tiba-tiba ada yang menampar Sydney. Sydney berteriak dan membuat James datang untuk mengamankan putrinya tersebut dari Cecilia.

Cecilia berusaha berusaha membuktikan kepada orang-orang bahwa dirinya tengah diburu oleh makhluk tak kasat mata. Namun, orang di sekitarnya justru menganggap dirinya seperti sedang mengalami gangguan kejiwaan.

Untuk membuktikan keyakinannya, Cecilia kembali datang ke rumah Adrian. Ia masuk ke salah satu ruang semacam laboratorium, dan menemukan sesuatu yang akan mengungkapkan rahasia di balik keanehan yang menimpanya.

Gabungan Psikologi, Thriller, dan Sci-Fi
The Invisible Man tak sekedar film horor. Film ini merupakan perpaduan dari film psikologi, thriller, dan science fiction yang akan membuat penonton tegang sekaligus penasaran tentang apa yang dialami oleh sang tokoh utamanya, Cecilia.

Penonton bisa merasakan kecemasan yang dialami Cecilia, ketika orang-orang tidak percaya omongannya. Cecilia bahkan menjadi tersangka pembunuhan, padahal ia yakin bahwa bukan dirinya yang melakukan pembunuhan tersebut.

Wajah Cecilia berkali-kali ditampilkan secara close up. Wajah pucat tanpa make-up, rambut berantakan, dan tatapan mata yang kosong menggambarkan betapa beratnya masalah kejiwaan yang tengah dialaminya.

Ketegangan dan kejutan membuat penonton tak bisa duduk tenang sepanjang film. Misalnya ada pisau yang tiba-tiba muncul tanpa diketahui siapa yang memegangnya. Juga adegan di rumah sakit jiwa yang menampilkan sesuatu tak kasat mata memburu Cecilia dan menembaki para petugas penjaga.

Sementara itu, sisi science yang ada di film ini akan mengajak penonton perlahan-lahan bisa menemukan mengapa dan bagaimana makhluk tak kasat mata tersebut bisa melakukan terornya atas Cecilia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun