Untuk modernisasi, pada tahun 1733 Foeh Mbura meminta bantuan tenaga guru agama dari Kupang bernama Johanis Senghaje. Dan sebuah gedung sekolah dibangun tahun 1734 tidak jauh dari istana raja.Â
Dari gedung inilah berawal adanya klasifikasi (pembagian kelas). Keberadaan gedung sekolah tersebut membuat bertambah banyak siswa yang datang dari Nusak Thie di Fiulain, dan juga nusak-nusak lain yang ada di Pulau Rote.
Bendera sebagai lambang kerajaan dikibarkan setiap hari di depan istana. Tiang bendera tersebut ditempatkan di atas sebuah batu karang di tepi laut dan batu itu dikenal dengan Batu Dedeo (Batu Bendera). Dalam peringatan Yubelium GMIT pada tahun 1997, pada puncak Batu Bendera dipancang sebuah salib yang terbuat dari besi.
***
Bangunan gereja hasil renovasi, makam Foeh Mbura, dan juga tiang salib yang letaknya berdekatan, bisa kita temui hingga saat ini. Lokasinya berada di sebuah bukit dan berada jauh dari pemukiman penduduk.