Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Realitas Muhaimin yang "Ngotot" Menjadi Cawapres Jokowi

15 April 2018   00:13 Diperbarui: 17 April 2018   18:44 5872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut pengakuan Muhaimin, ia telah diberi izin oleh Jokowi untuk melakukan branding pasangan capres-cawapres 2019-2024: Jokowi-Muhaimin, termasuk menggunakan foto Jokowi (detik.com).

Dengan demikian, untuk mencapai cita-cita tingginya itu, Muhaimin telah menggunakan tiga nama besar, yaitu: Soekarno, Gus Dur, dan Jokowi.

Apakah benar Jokowi telah mengizinkan Muhaimin untuk melakukan branding "Jokowi-Muhaimin" atau "Jokowi-Cak Imin", sebagaimana diakui oleh Muhaimin?

Kebenaran terhadap klaim Muhaimin ini patut diragukan, yaitu berdasarkan pernyataan Jokowi sendiri bahwa cawapres dia belum bisa ditentukan dalam tempo dekat ini, karena masih harus berdiskusi dengan semua partai pendukung, tentu saja keputusan akhirnya juga ada di tangan PDIP, tepatnya Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Jadi, bagaimana bisa, Jokowi malah memberi izin kepada Muhaimin untuk branding dan menyosialisasikan pasangan "Jokowi-Muhaimin", atau "Jokowi -- Cak Imin"?

Namun demikian, rupanya Muhaimin sudah pantang mundur, untuk ngototterus menjadi cawapres Jokowi, sekalipun itu harus melawan realitas, menyandera dan melangkahi Jokowi sendiri.

Maka, pada 6 April 2018, Muhaimin Iskandar pun meresmikan posko relawan Cak Imin, yang disingkat CINTA: "Cak Imin untuk Indonesia". Posko ini akan diperbanyak PKB dan pendukung Anies,  di seluruh Indonesia.

Setelah posko CINTA diresmikan, pada 10 April 2018, Muhaimin pun meresmikan lagi posko yang diberi nama "Posko JOIN," singkatan dari "Jokowi -- Muhaimin", di Kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

"Saya nyatakan PKB pada Pilpres 2019 mendatang akan mengusung pasangan Pak Jokowi dan Muhaimin Iskandar yang oleh sahabat Ancu (sapaan akrab Usman Sadikin) disebut pasangan JOIN."

"Semoga Allah memberi kekuatan, semoga Allah memberi kesuksesan, insyaallah JOIN yang akan menang pada 2019 mendatang," katanya mantap, seolah-olah Jokowi sudah menentukannya sebagai cawapres.

Dengan deklarasinya sebagai cawapres Jokowi itu dapat dikatakan bahwa Muhaimin sedang melawan realitas. Realitanya adalah sampai hari ini Jokowi bersama partai-partai pendukung belum juga memberi tanda-tanda apa lagi memilih siapa cawapres yang akan mendampingi Jokowi di Pilpres 2019, tetapi Muhaimin, PKB dan para pendukungnya justru sudah mengdeklarasi terlebih dahulu, lengkap dengan segala macam atributnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun