Kini kembali lagi terungkap untuk kasus yang serupa, yang diduga melibatkan lagi Amien Rais, yakni menerima dana hasil korupsi dari departemen (kementerian) yang menterinya korupsi.
Sebagaimana saat terungkapnya kasus dugaan dia menerima dana korupsi dari Departemen Kelautan dan Perikanan, demikian juga saat diungkapkan dia diduga menerima dana korupsi dari Departemen Kesehatan ini, Amien Rais tetap saja tenang seperti orang tidak bersalah, bahkan sebaliknya menampilkan diri sebagai sosok yang jujur. Apakah maksudnya koruptor yang jujur?
Di dalam konferensi persnya yang dilakukan di rumahnya, di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Jumat, 2 Juni 2017, Amien juga mengatakan bahwa ia adalah orang yang jujur, tidak pernah bohong.
"Ini Amien Rais tidak pernah akan tidak jujur," ucapnya.
Ia juga mengatakan tidak takut menghadapi tuduhan tersebut.
"Saya hanya takut pada Yang Di Langit. Saya bukan sombong, saya dididik oleh agama saya hanya takut pada Allah semata-mata," lanjutnya.
Tentang kejujuran, Amien Rais rupanya memang sudah pikun, lupa, bahwa di tahun 2014, Â ia pernah tidak jujur, ketika mengingkari nazarnya bahwa ia akan jalan kaki dari Yogyakarta ke Jakarta pergi-pulang, jika ada yang bisa membuktikan bahwa benar ia di tahun 1998, pernah mengatakan Prabowo Subianto harus diseret ke Mahkamah Militer atas kejahatannya melakukan penculikan dan pembunuhan terhadap para aktivis pro-reformasi anti-Soeharto.
Setelah ada yang bisa membuktikan bahwa Amien Rais memang pernah menyatakan demikian dengan menyodorkan bukti berupa kliping koran Republika edisi Mei 1998, Amien Rais pun pura-pura tidak tahu. Sampai hari ini, nazar tersebut tidak pernah dijalankannya.
Berani pula kak Amien menyatakan bahwa ia adalah orang jujur yang hanya takut kepada Allah di depan pusara Gus Dur? Apakah orang yang takut kepada Allah hatinya bisa dipenuhi kebencian terhadap seseorang seperti kepada Ahok, sehingga mencaci makinya dengan kata-kata yang tidak pantas: sontoloyo, dajal, pekok, songong, ....
Seolah-olah lupa diri dan mengalami post power syndromeakut, merasakan dirinya sebagai tokoh berpengaruh dan disegani, Amien pun dengan entengnya mengatakan bahwa nanti pada Senin, 5 Juni, minggu depan, ia akan ke Gedung KPK untuk menemui Ketua KPK beserta pimpinan lainnya, agar pada kesempatan itu dia bisa menjelaskan kepada mereka duduk persoalan sebenar kasusnya, sekaligus untuk memberi informasi tentang ada dua tokoh besar yang korupsi, tetapi selama ini dia diamkan saja. Seolah-olah ia ingin menawarkan kompensasi antara kasusnya itu dengan informasi yang dimilikinya itu kepada pimpinan KPK. Â Â
"Hari Senin (5/6) saya akan minta ketemu dengan Pak Agus Rahardjo dan kalau bisa juga ketemu Ketua KPK yang lain," ujarnya.