Untuk mencapai tujuan itu Pemerintah DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat Indonesia bekerjasama untuk memulai realisasi masterplan Pengembangan Terpadu Pesisir Ibukota Negara (National Capital Integrated Coastal Development/NCICD), lebih dikenal dengan nama Tanggul Laut Raksasa (Great Wall Sea), berlokasi di sebuah teluk di bagian utara Jakarta. Upacara pencanangan untuk megaproyek ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2014. Belanda dan Indonesia bekerja sama untuk melaksanakan pembangunan proyek ini (lebih lanjut klik di sini).
Jokowi pun Pernah Dihina Seperti Ahok Sekarang
Seruan Amien Rais kepada warga DKI Jakarta untuk tidak memilih Ahok dengan menggunakan kata-kata kasar, umpatan, dan hinaan tersebut, mengingatkan kita pada hal yang sama yang pernah dialakukan Amien kepada Jokowi, di saat Pilpres 2014.
Mulanya Amien Rais memuji-muji Jokowi karena ada maunya yaitu menggandengkan Ketua Umum PAN ketika itu Hatta Rajasa dengan capres Jokowi, tetapi begitu Jokowi menolaknya, Amien Rais segera berbalik arah, dengan menyerukan rakyat Indonesia jangan memilih Jokowi dengan menggunakan kalaimat-kalimat yang merendahkan Jokowi.
Ia berseru kepada rakyat Indonesia untuk tidak memilih Jokowi sebagai presiden karena Jokowi hanya kelihatan baik akibat dari media yang mempopulerkannya, padahal sebenarnya sama sekali tidak.
Kata dia, Indonesia dalam bahaya besar jika memilih presiden hanya karena popularitasnya saja. Contohnya: Presiden Filipina Joseph Estrada, yang dipilih rakyat hanya karena popularitasnya saja, ternyata korupsi, lalu dimakzulkan.
Ketika itu, Amien juga menyatakan, saat dipimpin Jokowi, Solo merupakan salah satu kota termiskin di Jawa Tengah, daerahnya pun masih banyak yang kumuh
Amien juga pernah berkata saat menjelang Pilpres 2014: “Di Solo itu yang bekerja Rudi (FX Rudi, wakil wali kota). Saya ini orang Solo, kemiskinan dan kumuh masih banyak.”
Menurut Amien, Jokowi belum bisa dianggap sukses memimpin Jakarta. Alasannya, masih terjadi kemacetan dan masih banyak pemukiman kumuh di Jakarta.
Sekarang, saat Ahok hendak menghilangkan pemukiman-pemukiman kumuh itu, dengan melakukan penertiban dan relokasi, Amien Rais justru menyebutnya pimpinan beringas seperti bandit.
Amien juga juga pernah menyatakan meragukan nasionalisme Jokowi kalau menjadi presiden, nanti sama dengan Megawati (jadi, menurut Amien, nasionalisme Megawati meragukan).