[caption id="attachment_143153" align="aligncenter" width="571" caption="Air Terjun Iguazu (sisi Brasil) "][/caption]
Salah satu keajaiban alam yang dinyatakan menang oleh The New Seven Wonders Foundation (N7W) pada 11 November 2011 adalah Iguazu Falls (air terjun Iguazu) berlokasi di Sungai Iguazu, di perbatasan antara Negara Bagian Paraná di Brasil dan Provinsi Misiones di Argentina.
Dalam tulisan ini saya tidak berbicara tentang N7W dengan semua hal yang berkaitan dengan pengumuman pemenang dari tujuh keajaiban dunia alam versi mereka itu. Kecuali satu, yakni di situs pariwisata resmi Air Terjun Iguazu baik dari Argentina, maupun Brasil, tidak ada satu pun yang menyinggung nama N7W, maupun menempel logo N7W di situs-situsnya.
Di situs www.iguazuargentina.com, misalnya, sampai hari ini, tidak disinggung sedikitpun nama dan logo N7W. Sebaliknya dengan UNESCO. UNESCO yang telah menyatakan Air Terjun Iguazu itu sebagai salah satu “World Heritage”, Warisan Alam, pada 1984, disinggung, dan logonya dicantumkan.
Di brosur-brosur promosi Taman Wisata Iguazu ini juga ada mencantumkan nama dan logo UNESCO. N7W, tidak.
Apakah artinya ini? Artinya nama N7W tidak ada tempatnya bagi mereka. Bahkan mungkin nama itu juga tidak dikenal oleh pengelola Air Terjun Iguazu, sebagaimana masyarakat di sekitar “markas besar” N7W di Zurich, Swiss, yang juga tidak tahu-menahu tentang nama dan kegiatan N7W itu.
Yang saya mau tulis di sini adalah catatan kecil pengalaman pribadi saya ketika pada Mei 2010 lalu berkesempatan berwisata di Taman Nasional Iguazu. Salah satu bagian wisata saya beserta rombongan di kawasan Amerika Serikat bagian Selatan, Argentina, dan Brasil.
Nama Iguazu disebutkan/ditulis dalam tiga versi di Argentina dan Brasil yang bahasa sehari-harinya bahasa Spanyol dan Portugis itu; Selain Iguazu, juga dipakai sebutan Iguassu, dan Iguaçu. Cataratas do Iguaçu, artinya Air Terjun Iguazu dalam bahasa Portugis.
Sungai Iguazu, lokasi dari Air Terjun Iguazu adalah sebuah sungai yang sekaligus berfungsi sebagai tanda perbatasan antara Argentina dengan Brasil.
Air terjun ini dapat dibandingkan dengan Air Terjun Niagara di perbatasan antara Negara Bagian Amerika Serikat New York dengan Provinsi Kanada Ontario. Bahkan sebetulnya Air Terjun Iguazu lebih besar dan unik daripada Air Terjun Niagara. Air Terjun Niagara mencapai ketinggian maksimum 51 meter, sedangkan Air Terjun Iguazu mencapai ketinggian maksimum 82 meter, dengan jarak lebar terjauh adalah 2,7 km.
Keunikan khas Air Terjun Iguazu yang tidak dimiliki air terjun besar lainnya yang serupa adalah dia bersusun dua, dengan ukuran besar dan ketinggian yang hampir sama. Jadi, ada air sungai Iguazu yang jatuh berupa air terjun raksasa ke bagian sungai di bawahnya dengan ketinggian sekitar 60 meter sampai dengan 80 meter. Kemudian mengalir deras untuk kemudian jatuh lagi ke bagian sungai di bawahnya lagi dengan lebar dan ketinggian hampir sama. Membentuk pemandangan yang sangat indah. Terutama ketika dilihat dari jauh, baik melalui sungai di bawahnya, maupun melalui udara.
Ya, pemandangan menakjubkan Air Terjun Iguazu ini bisa disaksikan selain dari sisi dua negara: Argentina dan Brasil, juga bisa dilakukan dengan tiga cara: melalui darat, yakni dengan berjalan kaki sampai ke jembatan khusus persis di sisi air terjunnya. Melalui sungainya, dengan menggunakan perahu khusus (speed boat), dan melalui udara dengan menggunakan helikopter. Dengan helikopter hanya ada di Brasil.
Grup wisata kami pertama kali mengunjungi sisi Argentina.
Lokasi ini berada sekian kilometer dari Buenos Aires. Saya lupa berapa jam waktu tempuh dengan menggunakan bus dari Buenos Aires. Mungkin sekitar 3 jam.
Di lokasi taman wisatanya, untuk mecapai lokasi air terjun dengan pemandangan terbaik adalah memasuki kawasan yang disebut dengan nama Garganta del Diablo, atau “Tenggorokan Setan”. Karena bentuknya mirip tenggorokan setan.Sangat kelihatan kalau dilihat dari udara, kata pemandu wisata kami, . Entah kenapa pakai embel-embel “setan”. Apakah mereka pernah melihat setan punya tenggorokan? J
Untuk mencapai lokasi itu, ditempuh dengan menggunakan kereta, namanya Kereta Ekologis Rainforest, menempuh perjalanan sejauh 1.100 meter. Kemudian dilanjutkan dengan jalan kaki sejauh 600 meter. Setelah sampai di tepi sungai, ada jembatan besi untuk pejalan kaki membentang di atas sungai sepanjang sekitar 500-1.000 meter lagi untuk sampai di lokasi air terjun tersebut; tiba di Garganta del Diablo.
Di sinilah kita menyaksikan pemandangan yang sangat luar biasa dariAir Terjun Iguazu ini. Dari atas jembatan kita langsung melihat ke bawah dengan jarak hanya sekitar 1-2 meter pemandangan yang sangat menakjubkan sekaligus mengerikan itu. Dengan suara air yang menderu-deru memekakkan telinga, dan hempasan raksasa air yang jatuh dari ketinggian 80-an meter. Saking kerasnya hempasan air terjun ini naik sampai melewati ketinggian permukaan sungai di atasnya. Secara berkesinambungan yang abadi hempasan itu membentuk pemandangan putih seperti kabut yang menutup pemandangan air terjunnya. Kemudian agak reda lagi, naik lagi, begitu seterusnya. Dasar sungai sama sekali tidak kelihatan.
Konon kabarnya, beberapa tahun lalu, pernah ada seorang remaja perempuan yang bunuh diri dengan meloncat ke dalam air terjun iu. Tim SAR memerlukan waktu sekitar satu minggu untuk menemukan jenazahnya, yang sudah terbawa air sejauh sekitar 70 km dari lokasi!
Lihatlah video kedahsyatan Air Terjun Iguazu ini:
[caption id="attachment_143121" align="aligncenter" width="448" caption="Hempasan air yang sangat kuat membuat pemandangan seperti tertutup kabut"] Jembatan besi di atas Sungai Iguazu, menuju ke
[/caption]
Helikopter
Setelah puas melihat pemandangan Air Terjun Iguazu secara langsung, anggota rombongan wisata diberi kebebasan apakah mau melanjutkan petualang dengan melihat pemandangan Air Terjun Iguazu dari udara.
Saya bersama tiga orang teman memilih untuk melanjutkan petulang lewat udara tersebut.
Untuk mencapai lokasi Helisul Taxi Aero, tempat menyewakan helikopter, kami harus melintas dengan bus, masuk wilayah Brasil. Lama perjalanan hanya sekitar 30 menit.
[caption id="attachment_143159" align="aligncenter" width="655" caption="Mejeng, sebelum naik helikopter"][/caption]
Harga sewa helikopter adalah 180 Real Brasil, yang waktu itu saya bayarkan dengan menggunakan kartu kredit, dan ditagih dalam rupiah sebesar Rp. 944.835. Untuk durasi sekitar 10-30 menit (persisnya saya lupa). Harga tersebut termasuk mendapat 1 keping DVD video hasil rekaman ketika kami naik helikopter, dan 1 keping DVD berisi 50 klip foto pemandangan Air Terjun Iguazu dan 10 klip foto fauna dan flora yang ada di Taman Nasional Iguazu.
Untuk dapat merekam gambar video ketika kami menaikki helikopter, saya dengan salah
satu teman saling menukar handycam kami. Saya menggunakan handycam teman untuk meng-shooting teman saya itu, dan sebaliknya dia menggunakan handycam saya meng-shooting saya.
Ternyata gambar video kegiatan kami ketika naik helikopter itu juga
diambil juga oleh pihak Helisul Taxi Aero. Karena hasil rekaman mereka lebih bagus, maka di video klip di bawah ini saya sertakan hasil rekaman video mereka. Bukan dari handycam saya.
Sebelum melihat Air Terjun Iguazu dari udara itu, kami dibawa melewati Bendungan Itaipu. Sebuah bendungan terbesar di dunia yang digunakan bersama oleh Brasil dan Paraguay sebagai Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) yang sangat besar. Lokasinya di perbatasan Brasil-Paraguay, dekat juga dengan perbatasan dengan Argentina. Dengan memanfaatkan aliran Sungai Parana, milik bersama Brasil dan Paraguay.
Ketinggian bendungan Itaipu mencapai 196 meter, panjang 7,76 km, dari danau sepanjang 170 km, dengan debit air 29 miliar ton air. Mulai dibangun pada tahun 1975, selesai tiga tahun kemudian (1978). Mulai digunakan pertama kali pada tahun 1983. Mempekerjakan 30.000 tenaga kerja.
[caption id="attachment_143123" align="aligncenter" width="446" caption="Garganta del Diablo, "] Bendungan terbesar di dunia Itaipu, dilihat dari udara [/caption]
Speedboat
Keesokan harinya, pagi-pagi, kami check-out dari 562 Nogaro Hotel, Buenos Aires, menuju kawasan Taman Nasional Iguazu sisi Brasil. Menginap di Best Western Falls Galli, av Costa E Silva 1602, Iguazu Falls, Brasil. Untuk melihat pemandangan Air Terjun Iguazu dari sungainya dengan menggunakan speedboat khusus. Tepatnya di Taman Safari Mocuco, 25 kilometer dari Jalan Raya Cataratas dalam Taman Nasional Iguazu.
[caption id="attachment_143130" align="aligncenter" width="448" caption="Peta Taman Nasional Iguazu Argentina dan Brasil. Sungainya sebagai batas kedua negara"][/caption]
Sebelum tiba di lokasi Sungai Iguazu, lokasi speedboat berada, terlebih dahulu para wisatawan (rombongan kami dan rombongan wisatawan asing lainnya) dibawa melintas hutan sepanjang 3 kilometer, dengan menggunakan beberapa gerbong kereta terbuka yang ditarik dengan sebuah mobil Jeep off-the-road.
Di sepanjang jalan, kiri-kanan adalah hutan alam asli. Kami diajak melihat berbagai flora dan fauna di dalam hutan itu, seperti pohon-pohon palem, bunga Anggrek, dan pohon-pohon lainnya yang sudah berumur ratusan sampai ribuan tahun. Juga hewan-hewan liar yang dilindungi.
Setelah menempuh jarak 3 km, rombongan berhenti di sebuah lokasi di dalam hutan. Kemudian melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki menelusuri jalan setapak di dalam hutan sejauh 600 meter lagi. Lintasan jalan sudah dibuat dengan beralas papan kayu, melingkar-lingkar sampai di tujuan. Hal menarik yang saya lihat adalah di sepanjang jalan, selain melihat beraneka burung, jalan setapak berlantai kayu itu memang sengaja dibuat meliuk-liuk untuk menghindari penebangan pohon-pohonnya. Jadi, lintasan itu hanya menerobos semak-semak. Sedangkan pohon-pohonnya tetap dibiarkan. Ada beberapa bagian jalan setapak itu yang dipangkas sebagian karena melintas beberapa pohon kecil.
Papan-papan petunjuk sepanjang hutan juga tidak ada satu pun yang dipaku dibatang pohon. Semua dibuat tiang tersendirinya. Bandingkan dengan di Indonesia, yang banyak pohonnya dipaku dengan beraneka ragam reklame. Termasuk dan terutama ketika musim pilkada berlangsung.
Sampai di lokasi sungai, kami menunggu giliran naik speedboat. Semua diwajibkan mengenakan jaket pelampung dan mantel yang terbuat dari plastik trasnparan tipis untuk menghindari basah dari percikan air sungai dan hempasan air terjunnya.
Satu speedboat berisi sekitar 20-an orang. Diantar mengarungi sungai menuju lokasi di bawah air terjun berada . Beberapakali berhenti menikmati pemandangan. Termasuk pemandangan air terjun sisi Argentina yang kemarin kami lihat langsung dari sisi Argentina itu.
[caption id="attachment_143124" align="aligncenter" width="448" caption="Air Terjun Iguazu dilihat dari speedboat "][/caption] [caption id="attachment_143125" align="aligncenter" width="448" caption="Sebagian grup wisata kami"][/caption]
Setelah itu speedboat dipacu dengan kecepatan cukup tinggi menuju sedekat mungkin air terjun yang jatuh dari atas. Karena rombongan kami ada yang tidak mau, maka speedboat kami itu tidak sampai benar-benar masuk ke dalam air terjunnya. Padahal bagian petualang ini yang paling menarik; ketika speedboat sengaja menerobos masuk ditimpa air terjun dari atas! Tentu saja bagian yang dipilih bukan bagian yang tertinggi dengan aliran air terbanyak itu.
Demikian cerita saya tentang pengalaman ketika berwisata di Air Terjun Iguazu dari kedua sisi: Argentina dan Brasil. Melihat dari darat, udara, dan sungai.
Kisah berikutnya, nanti saya buat untuk bercerita pengalaman ketika menyaksikan Tarian Tango dari Argentina, dan Samba dari Brasil yang spektakuler. ***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI