Mohon tunggu...
Garinps
Garinps Mohon Tunggu... Pensiunan Pegawai Negeri Sipil

Pembelajar sejati yang haus akan ilmu di bidang Lingkungan, Kesehatan, IPTEK, Internet, dan Seni.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Seni Bertanya : Kunci Kesuksesan di Era Digital

19 Februari 2025   20:22 Diperbarui: 19 Februari 2025   20:22 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bertanya (Sumber: Dibuat oleh Meta AI )

Di zaman sekarang, kita bisa menemukan jawaban dengan mudah melalui internet. Namun, tahukah Anda bahwa kemampuan bertanya justru lebih penting daripada sekadar mengetahui jawaban? Dengan bertanya yang tepat, kita bisa menemukan ide-ide baru, mengembangkan diri, dan bahkan menciptakan inovasi.

Mengapa Bertanya Itu Penting?

Sepanjang sejarah, pertanyaan telah mendorong kemajuan besar. Albert Einstein menemukan teori relativitas karena bertanya tentang bagaimana rasanya mengejar cahaya. James Watson dan Francis Crick berhasil mengungkap struktur DNA berkat pertanyaan tentang bentuknya. Bahkan bisnis besar seperti McDonald's berawal dari pertanyaan sederhana: "Di mana bisa menemukan burger yang enak?"

Bertanya dalam Dunia Bisnis

Dalam bisnis, pertanyaan yang tepat bisa menyelamatkan perusahaan. Misalnya, saat Johnson & Johnson menghadapi krisis Tylenol, mereka bertanya: "Apa tindakan paling etis yang bisa kita ambil?" Jawaban atas pertanyaan itu membuat mereka menarik produk yang bermasalah, yang akhirnya meningkatkan kepercayaan pelanggan.

Mengapa Orang Jarang Bertanya?

Sayangnya, budaya bertanya semakin menurun. Ada beberapa penyebabnya:

  • Pendidikan: Sekolah lebih fokus pada jawaban benar daripada eksplorasi ide.

  • Tekanan Sosial: Takut dianggap bodoh jika bertanya.

  • Bias Kognitif: Merasa sudah tahu jawaban tanpa perlu bertanya lebih jauh.

Bagaimana Bertanya dengan Baik?

Pertanyaan yang bagus memiliki tiga ciri utama:

  1. Terbuka -- Mendorong diskusi dan berbagai sudut pandang.

  2. Kontekstual -- Berkaitan dengan masalah nyata.

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun