Mohon tunggu...
Daniel Eksadana
Daniel Eksadana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa progdi BK FKIP UKSW

Hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kritik Positif atau Negatif

25 Juni 2022   12:40 Diperbarui: 25 Juni 2022   12:49 3580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

KRITIK: POSITIF ATAU NEGATIF
Oleh : Daniel Eksadana Novendi
Mhs Progdi Bimbingan Konseling FKIP-UKSW Salatiga

Kritik tak pernah lepas dari kehidupan manusia. Namun, pemahaman seseorang mengenai kritik berbeda-beda. Semua itu tergantung dari persepsi, pola pikir, cara menanggapi, dan pengalaman yang telah dialami oleh seseorang. Dalam menyampaikan kritik, orang dapat menyampaikan kritik secara ringan, halus, lembut, dan sopan santun. Namun, tak jarang ada yang menyampaikan kritis secara tajam, jelas, langsung ke sasaran. Cara tersebut sering diterapkan oleh orang-orang yang mempunyai pikiran kritis.
Perbedaan juga terjadi pada orang yang menerima kritikan. Ada orang yang berpandangan ketika dikritik berarti mendapatkan hal yang luar biasa, mendapat pengarahan, dan mendapat evaluasi. Sebaliknya, sebagian orang menerima kritik sebagai hal yang tidak mengenakkan. Orang mendapat kritik dan justru merasa tersinggung, marah, emosi, tidak terima, dan merasa bahwa pandangan yang dimiliki seseorang tersebut selalu benar. Lebih lagi mereka ketika dikritik justru menjadi down, minder, dan merasa rendah diri. Hal itu sering ditemui, baik di dalam proses komunikasi interpersonal maupun kelompok, dan tentu saja pandangan orang-orang mengenai kritik tersebut menjadikan proses komunikas tidak efektif.
Ada segi positif dan negatif dari mengkritik. Banyak yang beranggapan bahwa ketika mengkritik seseorang itu merupakan hal yang positif. Sebaliknya jika mendapat kritikan,  anggapan negatif langsung ada dalam benak kita. Lalu, apa alasan kita memberikan kritikan? Bagaimana sikap kita saat menerima kritikan?
Ditinjau dari segi positif mengapa kita harus mengkritik. Pertama, sebagai tanda kasih dan tanggung jawab terhadap kehidupan orang lain. Hal itu dilakukan untuk mengoreksi seseorang, agar orang tersebut tidak berada dalam suatu belenggu yang akan merugikan orang tersebut. Kedua, mengkritik merupakan bentuk perhatian yang jujur kepada orang lain. Dalam kehidupan bersama, kita perlu memperhatikan orang lain dan bersikap terbuka terhadap mereka. Memendam suatu hal tidaklah baik, maka dari itu jika kita ingin memperhatikan, menegur, dan mengarahkan orang lain harus kita lakukan segera agar suatu permasalahan segera selesai. Bersembunyi dibalik sebuah kemunafikan merupakan suatu kebusukan dala hati, oleh karena itu sikap jujur dan terbuka sangat diperlukan. Alasan ketiga, kita perlu mengkritik orang lain karena kita memiliki tanggung jawab dalam kehidupan bersama. Orang tidak boleh hanya memperhatikan kehidupannya sendiri. Dalam hal ini kita harus tahu ada saatnya kita menggunakan kritik yang keras dan pedas. Hal itu juga harus dimiliiki oleh seseorang pemimpin, di dalam memimpin sebuah kelompok.
Asumsi negatif dari mengkritik pun dapat terjadi. Hal itu karena ada rasa kurang pada harga diri seorang pemberi kritik. Kritik yang menjatuhkan dilakukan agar sang pemberi kritik merasa berharaga. Kritik negatif juga dilakukan sebagai "tangis meminta pertolongan". Orang yang melakukan seperti itu dalam hatinya terucap "Tolonglah saya, saya mohon diperhatikan." Dan hal yang terbesar dalam kritik negatif adalah sebagai bentuk pembelaan diri. Ego untuk selalu merasa benar dan tidak mau disalahkan adalah hal besar yang melandasi konsep ini.
Banyak hal juga megnenai respon kita untuk menanggapi kritikan. Jika kita marah saat dikritik, periksalah kembali apa yang telah kita perbuat, apakah kita telah melakukan kebenaran? Dalam membela kebenaran yang kita lakukan, kita dapat menyampaikan hal itu dengan tidak tergesa-gesa, penuh kerendahan hati, lemah lembut, dan harus menghilangkan ego yang menguasai jiwa kita. Hal-hal itu dapat membuat kita sadar bahwa kita juga dapat bersalah dalam melakukan hal tertentu.
Mengasihi orang yang mengkritik juga sangatlah diperlukan. Seseorang yang pemarah dan penuh kebencian, bereaksi seperti api yang membakar sesungguhnya sedang merusak dirinya sendiri. Kita haruslah memperhatikan dan mendengarkan masukan mereka. Biarlah kata-kata tajam, keras, dan yang membuat kita tersinggung dapat mendorong kita untuk memberikan jawaban yang baik. Adanya kerendahan hati sangatlah penting dalam hal ini.
Mengkritik dan menerima kritikan adalah sebuah seni, kita harus bisa mempergunakan hal itu secara baik untuk terjadinya sebuah komunikasi yang efektif. Begitu pula dengan saat menerima kritikan ada banyak tindakan yang harus kita lakukan. Melihat terlebih dahulu diri kita saat menerima kritikan diperlukan untuk sebuah koreksi diri. Jangan sampai ego menguasai kita. Bereaksilah dengan tidak tergesa-gesa, lembut, mengucapkan terimakasih, dan menganggap bahwa kritikan sebagai suatu hal yang sangat berguna untuk mengubah diri kita menjadi seseorang yang lebih baik kedepannya. Satu hal terpenting dalam mengkritik atau menerima kritik, yaitu rendah hati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun