Mohon tunggu...
Daniel Andersson
Daniel Andersson Mohon Tunggu... Mahasiswa - .

Masih baruu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diplomasi Koersif Dalam Upaya Mencapai Kepentingan Nasional Republik Rakyat Tiongkok (RRT)

3 Desember 2021   21:00 Diperbarui: 3 Desember 2021   21:00 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam kasus negara-negara miskin di Afrika, jawaban untuk membiayai pembangunan infrastruktur daerahnya adalah dengan berutang pada pemerintah asing, termasuk China.
Dengan adanya Belt and Road Initiative, ditambah dengan pinjaman dari bank-bank pembangunan Beijing, China telah merebut posisi negara-negara Barat sebagai kreditur pemerintah terbesar di benua Afrika.
Namun, bukan berarti tanpa risiko ketika China memutuskan untuk memasuki area yang dijauhi banyak negara Barat karena banyaknya permasalahan di benua Afrika termasuk konflik dan ketidakstabilan politik.

Sebagai contoh negara sri lanka yang menjadi korban " debt trap" china yang mana sri lanka gagal melunasi hutang tersebut hingga terpaksa proyek pelabuhan tersebut kembali diambil oleh china. Dilansir dari cnbc "Pelabuhan itu dibangun pada tahun 2008 dengan bantuan dana segar dari China sebesar US$ 361 juta (Rp 5 triliun). Di 2016, Colombo akhirnya menyerahkan pelabuhan itu kepada perusahaan China untuk mengelolanya dan akan memindahkan angkatan laut negara itu ke wilayah yang sudah dikuasai Beijing itu"

Bibliography
alunaza, h. (2020). 3 faktor penentu keberhasilan diplomasi koersif. Retrieved from reviewnesia.com: https://reviewnesia.com/keberhasilan-diplomasi-koersif/
CNN. (2021, NOVEMBER 26). Daftar Ulah China yang Bikin Gerah Negara ASEAN di Laut China Selatan. Retrieved from CNN INDONESIA: https://www.google.com/amp/s/www.cnnindonesia.com/internasional/20211126153823-106-726528/daftar-ulah-china-yang-bikin-gerah-negara-asean-di-laut-china-selatan/amp
Indonesia, C. (2021, desember 1). China Pernah Minta RI Setop Bor Minyak dan Gas di Laut China Selatan. Retrieved from CNN Indonesia: https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.cnnindonesia.com/internasional/20211201185140-106-728653/china-pernah-minta-ri-setop-bor-minyak-dan-gas-di-laut-natuna/amp&ved=2ahUKEwiS5dupx8f0AhUM63MBHcOGAEEQyM8BKAB6BAgHEAI&usg=AOvVaw0a8B
Jentleson, B. (2006). Coercive Diplomacy: Scope and Limits. the stanley foundation, 2.
Roza, R. (2013). KONFLIK LAUT CHINA SELATAN DAN. Jakarta Pusat: P3DI Setjen DPR Republik Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun