Mohon tunggu...
Daniel Hasiholan Tambunan
Daniel Hasiholan Tambunan Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang Mahasiswa Komunikasi

Masih belajar menulis, jika ada kesalahan tolong diajari bukan dihakimi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pandemik Terus Meradang, Global pun Bergejolak

9 Juli 2020   20:39 Diperbarui: 9 Juli 2020   20:45 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dr. Anthony Fauci merupakan pakar penyakit menular USA menyatakan bahwa kasus positif COVID-19 bisa meningkat dua kali lipat jika warga tak ikut protokol kesehatan. Dilansir dari Sky News kasus positif di USA sudah mencapai 40.000 kasus (per tanggal 1 Juli 2020). Kasus ini bisa menjadi memburuk jika warga tidak menjalakan social distancing (jaga jarak) dan tidak memakai masker. Selain itu, Anthony Fauci juga memperingatkan bahwa tidak ada yang bisa menjamin vaksin yang "aman dan efektif" untuk COVID-19, tak hanya memperingatkan, Fauci juga mendesak warga USA agar disiplin dan tidak lengah dalam melakukan protokol kesehatan. COVID-19 juga membuat reputasi Donald Trump sebagai presiden USA menjadi buruk, hal ini disebabkan karena ia tidak ada sama sekali bersikap peduli bahkan krisis terhadap pandemik yang sedang meninggi di negaranya tersebut. Apa yang Trump lakukan baik berupa tindakan atau keputusan saat ini menjadi sorotan bagi dunia. Kenapa demikian? Korban meninggal akibat COVID-19 di USA sudah mencapai lebih dari 126.000 jiwa dan membuat jutaan orang mengalami kehilangan pekerjaannya lantaran sekolah dan perusahan-perusahaan ditutup.

Pandemic COVID-19 membuat sejumlah negara di dunia mengalami keterpurukkan di bidang ekonomi, kesehatan, dan sosial. Keterpurukkan ini membuat sejumlah negara mengambil keputusan lockdown atau karatina wilayah negaranya beberapa bulan yang lalu namun, dengan kebijakan ini tidak membuat penyebaran COVID-19 tidak berhenti melainkan bertambah seiring beberapa negara mulai merelaksasikan lockdown dan ditambah warga negaranya masih banyak yang belum melakukan protokol kesehatan, jaga jarak, dan belum sadar akan bahayanya virus ini. Jumlah kasus positif secara global sudah mencapai 12 juta kasus seiring bertambahnya bukti jika COVID-19 bisa menyebar lewat udara, hal ini sudah dinyatakan oleh WHO. Dilansir dari Reuters pada Kamis, 9 Juli 2020 menyatakan WHO mencatat jumlah kasus COVID-19 meningkat tiga kali lipat daripada sakit influenza parah tahunan. Jumlah korban meninggal akibat virus ini sudah mencapai 548 ribu orang dalam tujuh bulan sedangkan jumlah korban yang sembuh mencapai lebih 6.3 juta orang. Pandemik COVID-19 menjadi parah melainkan semakin panjang karena kasus-kasus positif di berbagai negara meningkat tajam dan membuat roda kegiatan manusia menjadi lumpuh. Negara Cina dan Australia kembali lockdown karena angka positif meningkat, selain itu Amerika Serikat mencatat jumlah kasus baru COVID-19 harian sebanyak 56 ribu kasus pada 3 Juli 2020.

Pembuatan vaksin untuk menangkal virus ini masih terus dilakukan dan terus diusahakan oleh berbagai ahli-ahli kesehatan di seluruh dunia. Mengingat dampak yang dihasilkan begitu besar dan menimbulkan orang-orang kehilangan nyawanya bahkan pekerjaannya. Seiring vaksin ini berhasil ditemukan, dunia harus semakin bersabar akan mengalami gangguan terhadap kegiatan ekonomi dan sosial akan terus berlangsung.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun