Mohon tunggu...
Alwan HakimRamadhani
Alwan HakimRamadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa D4 Teknik Informatika Universitas Airlangga, CO-OWNER Perusahaan Lobsterindo

Saya adalah seorang programer yang menguasai frontend (Design UI & UX) dan Backend (Management Database), serta menyukai aktivitas Design Grafis dan pengembangan bisnis, saya memiliki perusahaan yang berjalan di bidang agrikultural yaitu budidaya lobster air tawar.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Budidaya Lobster Air Tawar (CrawFish) Berpotensi Memiliki Peluang Bisnis Tinggi

26 Mei 2023   18:00 Diperbarui: 26 Mei 2023   18:00 1795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1 : Lobster Air Tawar (RedClaw)

PENDAHULUAN

CrawFish atau biasa disebut lobster airtawar adalah hewan dengan klas Crustacea (udang-udangan) dengan ordo Decapoda. Hewan ini sudah dikenal masyarakat dunia, terutama Australia sejak tahun 1975. Australia telah membudidayakan dan mengekspor Lobster air tawar ke berbagai negara dalam 20 tahun terakhir. Namun di Indonesia, keberadaan Lobster air tawar ini masih tergolong langka, baik kegiatan budidaya maupun aktivitas konsumsinya. 

HABITAT DAN PENYEBARAN

Menurut Lowery (1988), genus Cherax merupakan udang air tawar yang mempunyai bentuk seperti lobster karena memiliki capit yang besar dan kokoh, serta rostrum picak berbentuk segitiga yang meruncing. Di Indonesia, jenis udang ini belum banyak dikenal masyarakat karena menurut Sabar (1975), genus Cherax masih hidup liar di sungai-sungai di Irian Jaya makanan alami yang cocok untuk Cherax adalah jenis makanan seperti wortel, seledri dan hati.

Meskipun Lobster Air tawar dapat tetap bertahan hidup dan tumbuh tanpa makanan tambahan (Kondos, 1990; LoyaJavellana et al., 1993), tetapi tingkat pertumbuhan terbaik hanya dapat dicapai bila pasokan makanan cukup. Beberapa studi menunjukkan bahwa penggunaan pelet komersial dapat memberikan hasil yang memuaskan. Tingkat pertumbuhan benih yang bagus dapat juga dicapai jika zooplankton berkembang dengan baik di kolam. Lobster air tawar aktif mencari makan pada malam hari (nokturnal). Pada kolam pembudidayaan, Jones & Ruscoe (2001) menyarankan penggunaan bahan-bahan tertentu seperti pipa PVC, batu koral, batu bata atau mesh sebagai tempat persembunyian, karena sifatnya yang suka menggali untuk bersembunyi.


Lobster air tawar mulai dikenal masyarakat Indonesia sejak tahun 2000. Lobster ini berasal dari Australia tepatnya Queensland. Dengan penampilannya yang cantik, awalnya lobster ini memang baru dijadikan sebagai hiasan di aquarium. Karena manfaat dan rasa gurih yang tidak jauh berbeda dengan lobster air laut, maka lobster ini lambat laun dikonsumsi. Apalagi jika hanya dijadikan hiasan di aquarium perputaran penjualannya akan sangat lambat, sedangkan pasokan pembenihan berlebih, sehingga banyak masyarakat yang beralih membudidayakan keluarga udang ini untuk konsumsi sehingga perputaran permintaan sangat cepat.

Beberapa jenis lobster air tawar yang dibudidayakan, yakni Red Claw (Cherax quadricarinatus) dan Cherax destructor. Yang paling banyak dibudidaya saat ini adalah jenis Red Claw karena rasanya lebih enak dengan ciri-ciri yang sangat khas pada capitnya yang berwarna merah, khususnya untuk jenis lobster jantan. Bobot maksimal lobster jenis ini bisa mencapai 800 gr dan bisa bertahan hidup sampai 5 tahun. 

TAHAP BUDIDAYA

Budidaya lobster air tawar ini terbilang lebih mudah dibandingkan dengan budidaya udang-udangan jenis lain seperti lobster air laut, Udang Vaname, maupun Udang Windu. Yang cukup perlu diperhatikan dalam budidaya lobster air tawar adalah faktor lingkungannya, seperti suhu, kadar oksigen, kesadahan dan alkalinitas, dan juga ph, berikut adalah rinciannya:

suhu : Berkisar antara 21° C ~29° C

oksigen  : > 1 mg/L

kesadahan dan alkalinitas : 20 ~ 300 mg/L

pH : 6,5 ~ 9,0

Jenis red claw dewasa menunjukkan toleransi terhadap kadar oksigen terlarut sampai 1 mg/L, tetapi red claw muda lebih rentan. Red claw juga toleran terhadap konsentrasi amonia terionisasi sampai 1,0 mg/L dan nitrit sampai 0,5 mg/L dalam jangka waktu yang pendek (Rouse, 1977).

Lingkungan yang akan dipakai untuk budidaya sangat bervariasi, dapat menggunakan kolam terpal, kolam semen, aquarium, bahkan bisa juga hanya menggunakan bak untuk media pemijahan. sebelum memasukan Lobster air tawar kedalam kolam yang perlu diperhatikan adalah kandungan air di dalam kolam, pastikan kandungan air masih tergolong rincian di atas. 

Berikut ini adalah beberapa permasalahan dan solusi untuk menangani faktor lingkungan :

Gambar2: Penutup atas kolam (Dok. pribadi)
Gambar2: Penutup atas kolam (Dok. pribadi)

- Saya memakai kolam outdoor, cahaya matahari kerap masuk ke kolam sehingga perubahan suhu di kolam menjadi cukup panas.

+ Berikan penutup di atas kolam sehingga cahaya matahari tidak langsung menyentuh air kolam.

+ Solusi lain, gunakan massa air yang cukup banyak dan tinggi sehingga suhu di dasar kolam tetap stabil, namun tetap perhatikan kandungan oksigen pada kolam, jika perlu tambahkan beberapa aerator/tanaman air untuk pasokan oksigen di kolam.

Gambar 3: Ekstrak Daun Ketapang (Dok. pribadi)
Gambar 3: Ekstrak Daun Ketapang (Dok. pribadi)

- pH air di lingkungan saya cukup tinggi, yaitu 10.

+ Tambahkan daun ketapang/ekstrak daun ketapang kedalam kolam, tunggu hingga 7  jam, daun ketapang dapat menurunkan pH hingga 16,5% 

Gambar 4: Batu karang pantai (Dok. pribadi)
Gambar 4: Batu karang pantai (Dok. pribadi)

- pH air di lingkungan saya cukup rendah, yaitu 5.

+Letakkan batu karang pantai di dasar kolam untuk menaikan pH pada air

Gambar 5 Pompa air (Dok. pribadi)
Gambar 5 Pompa air (Dok. pribadi)

Gambar 6: Aerator (Dok. pribadi)
Gambar 6: Aerator (Dok. pribadi)

Jangan lupa juga tambahkan aliran air menggunakan pompa air, dan sambungkan ke dalam bak filter untuk menjaga air tetap bersih, selain itu tambahkan juga aerator untuk menjaga kadar oksigen dalam kolam. 

Gambar 7: Pelet Fengli 3M (Dok. pribadi)
Gambar 7: Pelet Fengli 3M (Dok. pribadi)

Setelah kolam siap, masukan lobster kedalam kolam. Saat pertamakali masuk kedalam kolam, biarkan lobster selama 2 ~ 3 hari tanpa makan untuk proses ber-adaptasi dengan air baru. Lobster dapat bertahan tanpa makan dalam jangka waktu yang cukup lama, makanannya juga tidak rumit, lobster dapat diberikan sayuran berupa wortel, kecamba, kacang hijau, dapat juga diberikan makanan berupa daging-dagingan, dan jeroan, bahkan dalam beberapa studi menunjukkan bahwa penggunaan pelet komersial dapat memberikan hasil yang memuaskan, untuk saat ini pelet yang cukup dikenal untuk bidudaya Lobster air tawar adalah pelet Fengli.

Gambar 8: Rumah Paralon (Dok. pribadi)
Gambar 8: Rumah Paralon (Dok. pribadi)

Lobster adalah binatang yang memiliki sifat kanibal yang cukup tinggi, untuk menekan sifat kanibalnya tersebut pemberian pakan yang merata akan sangat berpengaruh, selain itu berikan beberapa tempat sembunyi menggunakan bebatuan, paralon, atau batu bata, lingkungan yang gelap juga dapat menekan sifat kanibal Lobster air tawar.

Budidaya Lobster air tawar dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu pembibitan, dan pembesaran. Pembibitan adalah tahap dimana wirausaha fokus untuk mengawinkan lobster airtawar dan membesarkan burayak hingga ukuran 1" ~ 3" lalu menjualnya. Sedangkan untuk Pembesaran adalah tahap dimana wirausaha fokus membesarkan lobster airtawar hingga ukuran konsumsi yaitu 4"~6" lalu menjualnya.

Ukuran Kolam sangat berpengaruh terhadap Budidaya Lobster air tawar, jika pembudidaya ingin fokus untuk melakukan pemijahan / mengawinkan lobster, pembudidaya dapat menggunakan kolam dengan ukuran kecil (aquarium, bak, styrofoam), hal ini berfungsi untuk memperbesar kemungkinan bertemunya lobster jantan dan betina, semakin sering lobster jantan bertemu dengan lobster betina, semakin cepat juga terjadinya proses pemijahan. Namun jika pembudidaya ingin fokus untuk melakukan pembesaran, sangat disarankan untuk memiliki kolam dengan ukuran yang cukup besar, semakin besar kolam yang dimiliki maka semakin cepat juga pertumbuhan dari Lobster air tawar, kolam tanah / semen juga dapat mempengaruhi pertumbuhan lobster air tawar.

TAHAP PEMIJAHAN

Gambar 9: Lobster air tawar bertelur (Dok. pribadi)
Gambar 9: Lobster air tawar bertelur (Dok. pribadi)

Tahap Pemijahan adalah tahap dimana wirausaha fokus untuk mengawinkan lobster airtawar, pada tahap ini sangat disarankan untuk menggunakan kolam berukuran kecil  (aquarium, bak, styrofoam).

Lobster air tawar yang sedang gendong telur memiliki beberapa ciri, mereka akan cenderung untuk menutup ekornya kebagian dalam perut untuk melindungi telurnya, mereka lebih agresif dan sensitif jika dibandingan dengan Lobster air tawar lainnya, mereka cenderung bersembunyi dan menjauh dari kelompok Lobster air tawar lain untuk melindungi telurnya.

Apabila pembudidaya menemukan lobster yang sedang mengalami gendong telur, sebaiknya lobster tersebut segera dipisahkan dari lobster lainnya untuk menghindari terjadinya stress akibat lobster lain. 

Setelah kurang lebih 4 ~ 6 minggu telur akan siap untuk menjadi burayak, jika terdapat beberapa burayak yang telah lepas dari induknya, segera bantu induknya untuk melepaskan sisa burayaknya dengan cara menggoyangkannya, setelah itu pindahkan kembali induknya kedalam kolam pembesaran yang terpisan dengan kolam burayak.

PEMASARAN LOBSTER AIR TAWAR

Gusman Muhammad Ramdan, (Pemilik Walkamin Indonesia/pelaku ekspor-impor lobster air tawar) pada 2019 mengatakan, bahwa pasokan lobster air tawar Indonesia baru memenuhi sekitar 50% jumlah permintaan nasional dan 4-5% permintaan ekspor. Beberapa negara yang kerap memesan lobster dari Indonesia, yakni Korea, Jepang, dan Singapura.

Sedangkan permintaan nasional lebih banyak berasal dari Jakarta dan Bali. Para pelaku pembenihan biasanya langsung menjual benihnya ke usaha pembesaran, tetapi ada juga pelaku kecil yang menjual benihnya pada supplier. Pada usaha pembesaran, lobster akan dijual langsung pada restoran atau seperti biasa melalui supplier/pengepul terlebih dahulu.

Saat ini harga benih mencapai Rp 2.200/ekor (ukuran 2” umur 2 bulan), sedangkan lobster siap konsumsi (ukuran 100 gr/5-6”) di tingkat petani mencapai Rp 90 ribu/kg, tingkat supplier Rp 125 ribu/kg, dan di tingkat eceran mencapai Rp 150-220 ribu/kg.

Packaging yang baik dan ekonomis untuk pengangkutan benih lobster yakni dengan menggunakan box styrofoam. Di dalamnya, gunakan lapisan busa tipis basah yang telah diperas, kemudian letakkan benih lobster di atasnya, lapisi lagi dengan busa tipis basah yang telah diperas begitu seterusnya sampai 5 lapis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun