Mohon tunggu...
Petrus Danggalimu Pemula
Petrus Danggalimu Pemula Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Lahir di Gollu Manila, Kabupaten Sumba Barat Daya, Kecamatan Wewewa Timur, Desa Wee Limbu pada tanggal, 07-02-1983. Pernah tinggal di pedalaman Kabupaten Rote Ndao, Kecamatan Lobalain Desa Kuli, Dusun Talilipa. Sebagai pelayan anak-anak usia dini melalui dunia pendidikan dengan Visi: pendidikan berkualitas dan karakter mulia dalam diri siswa, sebagai kepala TK-SD. Kemudian pindah ke Kupang dan melayani anak remaja di Rumah Belajar Tefila - Oebufu - Kupang. Sekarang tinggal di Kota Kupang-Oebufu dan pekerjaan terakhir sebagai petani sayur organik-Oebufu-Kupang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kesembuhan atau Tuhan?

1 Agustus 2019   10:52 Diperbarui: 1 Agustus 2019   11:09 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pagi ini di Sudut serambi Siloam, tiba-tiba BAPA mengingatkanku tentang satu hal, karena begitu banyaknya saudara satu BAPA yang secara bergantian menaiki lift dn juga tangga manual. 

Ada yang menggunakan kursi roda, tongkat besi, ada yang digotong karena sangat kritis, ada yang telah dipasang tabung gas oksigen, ada begitu banyak juga yang berada di bagian rawat inap. Belum lagi terdengar ratap tangis, mungkin karena ada yang meninggal, dan lain-lain

Inilah yang BAPA ingatkan : apabila engkau datang pada-Ku jangan hanya karena engkau sedang sakit, kondisimu kritis dan membutuhkan kesembuhan. Itu adalah sebuah kejahatan besar yang pernah engkau buat.

Banyak dari mereka yang engkau saksikan pagi ini, mereka berdoa (seolah-olah datang dan berbicara dengan-Ku) dan sepertinya sungguh-sungguh. Tapi taukah engkau apa yang mereka inginkan? Bukan pribadi-Ku, mereka hanya  inginkan kesembuhan, bukan karena cinta mereka terhadap Aku. Dan juga mereka tidak pernah bicara dengan-Ku

Mereka belum memahami dengan benar apa dan bagaimana berdoa. Mereka melakukan apa yang mereka tidak pahami. Mereka memang pintar dalam merangkai kata demi kata karena diajar tetapi tanpa makna.  Mereka memanggil Aku BAPA tapi mereka tidak pernah berperilaku sebagai anak. Wajar saja karena mereka tidak mengenali-Ku.

Walau demikian, ada banyak dari mereka yang pernah Aku sembuhkan dan berharap mereka menemukan Aku, tetapi begitu sembuh, mereka merasa bahwa hidup yang mereka jalani adalah milik mereka. 

Walau mereka kelihatan tetap menyebut nama-Ku, tetapi mereka tidak mengenal-Ku. Mereka tidak benar-benar mau datang, mengenaliku dan intim dengan-Ku. Dampaknya, mereka hidup berdasarkan apa yang mereka mau.

Jangan pernah masukkan Aku dalam kerangka kebutuhanmu. Bila demikian engkau adalah orang yang egois dan jahat. Mengapa? Karena pada saat engkau butuh, engkau datang. Lalu pada saat hidupmu kelihatan baik-baik, engkau bahkan tidak mengingat-Ku.

Apakah engkau tau bagaimana Aku meletakkanmu dalam rahim ibumu dan merajut helai demi helai hidupmu dari setitik cairan hingga menjadi seperti saat ini? 

Apakah engkau tidak sadari bahwa setiap helai rambutmu yang jatuh dapat kuhitung? Apakah engkau lupa bahwa engkau tak kuasa untuk memutihkan rambut? Bila engkau tau, mengerti dan sadar, lakukan yang benar. Lakukan seperti yang Aku rancangkan tentang hidupmu

Ingat! Hidupmu dan hidup mereka adalah milik-Ku. Aku yang menciptakan. Jika Aku mau, Aku bisa mengambil setiap nyawa saat ini juga. Tapi Aku tetap BAPA yang sabar, BAPA yang mengasihi dan belum mau lakukan. Aku memberi kesempatan agar siapapun kembali pada-Ku, kembali pada Jalan yang benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun