Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas UAS Mata Kuliah Sosiologi Pendidikan
Dosen Pembimbing : Qurroti A'yun, S.Pd,I, M.Pd,I
Oleh : Ach. Faiq Maulana (21801011255)
Penduluan
Sebagaimana kita ketahui Malang merupakan Kota terbesar nomer dua di Jawa Timur, Sehingga masyarakat yang berasal dari luar Malang cukup berani mengadu peruntungan di Malang.Â
Entah, dari dunia pekerjaan atau pendidikan. Karena Kota adalah tempat himpunan penduduk masal yang tidak agraris, yang bertempat tinggal di dalam dan di sekitar pusat kegiatan ekonomi, pemerintahan, kesenian dan ilmu pengetahuan. Kota yang dimiliki karakterisasi-karakterisasi yang melekat, dan dapat diakses melalui sistem dan jaringan kehidupan sosial masyarakat. Â Kita ambil contoh dari dunia pendidikan.Â
Pendidikan di desa yang tertinggal jauh dari segi fasilitas dengan pendidikan di kota, sehingga membuat mahasiswa seperti kita (yang berasal dari luar jawa) memberanikan diri untuk merantau ke malang. Sama halnya dengan ekonomi, banyak pula masyarakat yang mencari pekerjaan di malang. Karena banyaknya lowongan pekerjaan yang didapat. Sehingga membuat beberapa dampak yang terjadi
Dan pada kesempatan kali ini, saya sebagai penulis akan membahas beberapa masalah yang terjadi akibat tingginya mobilitas yang tinggi
Kata Kunci : Pendidikan, Ekonomi dan Dampak tingginya mobilitas
Pendidikan, Mahasiswa seperti saya yang merantau yang mempunyai tujuan untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Pasti banyak yang bertanya kenapa harus merantau ke  malang atau apakah didaerah tempat tinggalmmu tidak ada perguruan tinggi ? Didaerah tempat saya tinggal ada perguruan tinggi hanya saja fasilitas yang dipunyainya belum mumpuni. Karena dengan fasilitas yang cukup mumpuni akan mempermudah bagi para mahasiswa lebih mudah menjalanlan program studi yang dia tempuh.
Setiap manusia secara hierarki berhak untuk memlih atau mengubah status sosial yang mereka terima sejak lahir. Tetapi hal ini sangat tergantung pada sistem stratifikasi sosial yang terdapat dalam masyarakat. Pada sistem pelapisan yang terbuka , individu memilik peluang besar untuk melakukan untuk melakukan mobilitas antar kelas. Sedangkan pada sistem tertutup, mobilitas sosial individu tetap dapat terjadi meskipun sangat terbatas dan berjalan lambat. Pada sistem pelapisan tertutup, status yang ada dipaksakan oleh keadaan untuk diterima. Meskipun terjadi perubahan , berjalan dalam waktu yang lama setelah melewati beberapa generasi.