Mohon tunggu...
Dandi Ramadhan
Dandi Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

Cukup jadikan buku sebagai jendela untuk melihat dunia. Namun jika ingin memahami dunia, maka berpetualanglah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengadaan Reading Corner sebagai Upaya Peningkatan Minat Baca

10 Oktober 2021   01:53 Diperbarui: 10 Oktober 2021   01:56 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) adalah pendidikan untuk semua kalangan. Berbagai negara berkomitmen membangun pendidikan yang berkualitas untuk semua lapisan masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang tertinggal di daerah pedalaman. Pada abad ke dua puluh satu ini, dunia pendidikan khususnya di Indonesia dihadapkan dengan adanya Revolusi Industri 4.0 dan hadirnya generasi Z yang memiliki kaitan erat dengan maraknya perkembangan teknologi dan digitalisasi. Perlu adanya agen perpanjangan tangan yang dapat memberikan dampak positif digitalisasi, juga mengenalkannya dalam dunia pendidikan di Indonesia. Namun masalahnya, tidak semua sekolah memiliki kondisi yang siap untuk mengikuti perkembangan zaman dengan masuknya teknologi ke dalam dunia pendidikan. Kebanyakan siswa lebih mengenal teknologi dari segi hiburan, seperti game online. Termasuk juga orang tua yang melakukan pengawasan terhadap siswa, masih belum mengerti manfaat teknologi dalam dunia pendidikan. Dalam hal ini, pemerintah melalui program Merdeka Belajar dan Kampus Mengajar, mengirim perwakilan mahasiswa yang berdomisili di sekitar 3T atau sekolah dengan akreditasi C untuk membantu menstabilkan pendidikan di Indonesia agar memiliki kualitas yang merata.

Salah satu sekolah mitra program Kampus Mengajar, yaitu SDS Nur Mubarok terletak di Desa Pete, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten. Berbagai kontingen mahasiswa dari Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Amikom, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Universitas Pajajaran, Universitas Veteran Yogyakarta, dan Universitas Tidar yang berjumlah tujuh orang menjadi satu kelompok untuk mengadakan berbagai program. Salah satu program yang dibuat oleh para mahasiswa adalah reading corner (pojok membaca). Program ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca siswa/i SDS Nur Mubarok. Program tersebut dibuat berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, masih banyak siswa/i kelas 1-4 di SDS Nur Mubarok yang masih belum lancar membaca, bahkan sebagian siswa/i tidak dapat membaca buku sama sekali. Program tersebut juga merupakan saran atau permintaan dari Kepala SDS Nur Mubarok.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Program pojok membaca dilaksanakan setiap hari Senin-Kamis, pukul 07.30 – 11.00 WIB. Para mahasiswa membuka donasi buku, mulai dari buku latihan membaca, buku bergambar, majalah edukasi, buku pelajaran, hingga komik dan novel. Mahasiswa bekerja secara bergantian untuk menggelar lapak baca. Sebagian ada yang bertugas membimbing para siswa untuk belajar membaca secara intensif. Penggelaran lapak baca pun dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan secara ketat. Sejak pojok membaca digelar, siswa/i sangat antusias mendatangai lapak baca. Ada yang membaca buku/novel, ada yang belajar membaca bersama para mahasiswa, ada yang mengerjakan tugas, dan ada juga yang menggambar/mewarnai. Para siswa/i mendatangi pojok membaca dalam waktu yang beragam, seperti saat sebelum masuk kelas, serta ada juga sepulang sekolah.

Selain itu, demi mencapai salah satu tujuan program Kampus Mengajar, yakni mengenalkan teknologi ke dalam dunia pendidikan, kegiatan yang ada di pojok membaca juga dilengkapi dengan pelatihan penggunaan Microsoft Word. Para mahasiswa mengenalkan dan mengajarkan beberapa siswa untuk mengetik di laptop dan belajar melalui video yang ada di youtube agar siswa terbiasa menggunakan gadgetnya untuk mencari hal edukasi.

dokpri
dokpri
Hasil kegiatan yang dilakukan oleh para mahasiswa Kampus Mengajar menunjukkan adanya respons positif dari pihak sekolah, guru, siswa, maupun orang tua siswa. Dengan adanya program ini, sekolah, guru, dan orang tua merasa terbantu dalam pembelajaran di sekolah. Selain itu, siswa/i di sekolah pun senang dengan berbagai program yang telah kami lakukan di sekolah. Pemanfaatan reading corner atau pojok membaca untuk belajar dengan metode active learning yang menghibur seperti permainan dan kuis, dapat menarik perhatian siswa untuk aktif belajar bersama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun