Malang – Berlokasi di Bedengan, kelompok PMM UMM 51 dan dengan tim Maharesigana adakan outbond. Kegiatan yang berlangsung selama 2 hari itu diadakan pada Sabtu-Minggu (12-13/09/2020) dan diikuti oleh anak asuh panti asuhan Aisyiyah Sengkaling yang berjumlah 28 anak.
Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk relaksasi agar pikiran dan semangat anak asuh panti asuhan Aisyiyah Sengkaling jernih kembali. Zaky, salah satu anggota kelompok PMM UMM 51 menyebutkan, kegiatan ini juga diharapkan mampu membuat kondisi psikologis anak asuh panti asuhan Aisyiyah Sengkaling menjadi lebih baik, terlebih di tengah masa pandemi seperti ini dengan mengajak mereka ke alam terbuka.
“Selama masa lockdown, kita pasti merasa bosan karena pergerakan kita yang dibatasi, terlebih untuk ukuran anak-anak seperti mereka. Karenanya, outbond ini diadakan untuk me-refresh pikiran dan membangkitkan semangat mereka.” Tuturnya.
Kegiatan outbond tersebut diisi dengan rangkaian aktivitas dan games edukatif yang diharapkan mampu menumbuhkan jiwa kebersamaan dan kooperatif antar anak asuh panti asuhan Aisyiyah Sengkaling. Selain itu, peserta juga dibekali dengan materi-materi tentang manajemen kejiwaan yang langsung diisi oleh tim Maharesigana yang berkolaborasi dengan tim PMM UMM 51. Peserta terlihat begitu senang dan antusias dari awal hingga akhir rangkaian kegiatan tersebut.
“Game-nya seru. Kita bisa jadi lebih akrab dengan teman-teman karena dituntut untuk banyak bekerja sama.” Komentar Laras, salah satu peserta outbond.
“Karena tinggal satu atap, kami harap adek-adek bisa hidup rukun, saling mengerti, peduli, tenggang rasa, juga bisa bekerjasama dengan baik. Karena itu adalah kunci agar kita bisa hidup bersama dengan damai.” Pesan Yubi, salah satu tim Maharesigana yang berkesempatan untuk menyampaikan materi kepada anak asuh panti asuhan Aisyiyah Sengkaling.
Umi, salah satu pengasuh panti asuhan yang turut mendampingi kegiatan tersebut mengaku sangat senang dan berterima kasih kepada tim Maharesigana dan kelompok PMM UMM 51 karena telah banyak berkontribusi dalam kegiatan ini. Beliau berharap kegiatan ini mampu menjadi pelajaran bagi anak-anak asuhnya untuk bisa mengontrol emosi dan saling menjaga satu sama lain.
“Karena ini panti khusus puteri, wajar ketika masa pubertas mereka sering emosi, marah-marah kepada temannya. Setelah kegiatan ini, saya berharap anak-anak dapat belajar untuk mengontrol diri, terlebih emosi mereka.” Tutupnya.
Red: N_H (Tim PMM UMM 51)
