Kesal dengan kondisi jalan yang rusak, warga Cijati, Cicantayan, Kabupaten Sukabumi memperbaiki jalan dengan cara swadaya dan bertahap, bermodalkan dana lima juta rupiah hasil udunan untuk membeli batu split, pasir dan semen serta biaya konsumsi akhirnya titik-titik rawan jalan yang rusak mereka perbaiki sendiri.
"Warga tos juwet teu aya perhatosanana" terang Lili Solehudin, penggerak kegiatan perbaikan jalan, kata dia masyarakat sudah terlalu jengah dan lama menunggu respon dari pemerintah daerah dan dinas terkait agar jalan di desanya diperbaiki, sudah sekira 27 tahun mereka menunggu adanya perbaikan jalan. "Usaha kami tempuh dengan sounding di sosial media dan laporan ke pemerintah, tapi tetap tak ada respon," lanjut Lili putus asa.
"Memang butut Nang, jalana butut pisan! Bayangkan 27 tahun, berapa kali ganti bupati Sukabumi coba? jalanan tetap saja seperti itu," kata Irfan.I, salah satu sopir angkot di Kabupaten Sukabumi yang pernah melintas di jalan tersebut.
Jalan di Kampung Cijati yang menghubungkan Hegarmanah, Cibadak dan Cicantayan sebagai jalur alternatif ini tidak dapat dikerjakan dengan dana desa, oleh sebab itu warga setempat berinisiatif melakukan perbaikan sendiri.
"Yang memotori gerakan ini adalah Permata Persatuan Remaja Masjid Attaqwa, yang diketuai oleh Acep Suherlan, kemudian ada Azis Rusli dan Deden Suhendar sebagai penasehat kegiatan," terang Lili.
Ragam tanggapan pun muncul atas inisiatif warga ini, terutama saat Lili memposting beberapa photo di grup sukabumifacebook, netizen ramai-ramai mengomentari dengan beragam tanggapan, salah satunya mempertanyakan dinas terkait dan perhatian pemda setempat.
"Da euweuh pemerintahana ge meureun.. nyuhunkeun no. Rekening panitia pelaksana mang sareng kontak na.. uyuhan nu boga otoritas teu garableg ka era"Â
Tulis akun Agilga Hipka Sukabumi dalam bahasa Sunda yang berarti; "Pemerintahannya nggak ada kali ya? Minta nomer Rekening panitia mang sekalian kontak person-nya, Uyuhan yang punya otoritas koq nggak ada rasa malu.
Note:Â ada yang bisa menerjemahkan kata uyuhan ke dalam bahasa Indonesia?