[caption caption="Ilustrasi (kaskus)"][/caption]Jelang pelaksanaan seleksi SNMPTN dan SBMPTN, para siswa diminta tidak sebarkan data pribadi kepada orang lain. karena ini penting agar data-data penting kita tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
Memanfaatkan kepanikan dan kecemasan siswa, para pelaku dengan leluasa mencuri data-data pribadi untuk kepentingan mereka sendiri. apalagi seirng perkembangan media sosial yang pesat sekarang ini kalo tidak hati-hati kejadian yang tak diinginkan bisa terjadi.
Hal ini membuat badan pengawas transparasi seleksi SNMPTN-SBMPTN menghimbau para siswa yang hendak lulus dan mendaftar agar tidak sembarangan menyebarkan data pribadinya
contoh kasus : di sebuah grup Facebook yang membahas SNMPTN-SBMPTN setiap tahun selalu saja ada oknum yang memanfaatkan kepolosan para siswa, dengan menyuruh mengirimkan email ke mereka dengan modus akan diberi soal-soal dan trik lolos seleksi, hal ini tentu membuat banyak yang tertarik untuk memberikan email tersebut.
Dengan contoh kejadian tersebut untuk apa pihak yang akan memberikan janji akan memberikan trik dan soal-soal dengan harus mengirimkan ke alamat email sebanyak itu bisa hingga ribuan, tentu secara nalar akan kerepotan kalo memang itu benar-benar akan dikirimkan.
Data-data pribadi yang dihimbau jangan diberikan ke orang lain selain email seperti tanggal lahir, alamat, asal sekolah, foto, dan sebagainya. biasanya data tersebut bisa dengan mudah diperoleh melalui media sosial dengan akun yang masih bersifat publik. Karena data-data itu nantinya yang akan digunakan oleh para siswa mendaftar ke seleksi SNMPTN-SBMPTN.
Apalagi sistem seleksi sekarang semakin ketat dan tingkat transparasi yang terbatas, tentu kita tidak mau terjadi hal-hal yang tidak di inginkan nantinya.