Mohon tunggu...
Dan Jr
Dan Jr Mohon Tunggu... None

私の人生で虹にならないでください、私は黒が好きです

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jadi Surga Bunuh Diri, Pemkot Medan Harus Cari Solusi

25 Mei 2015   00:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:39 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sejak Oktober 2014 sampai kemarin (Sabtu, 23/5) kota Medan seakan menjadi surga bunuh diri bagi manusia yang depresi. Enam diantaranya adalah mahasiswa, sedangkan satu yang terakhir adalah seorang TNI. Tujuh kasus bunuh diri, selama delapan bulan terakhir, itu yang tercatat. Padahal, jika melihat kondisi para korban bunuh diri, nyaris tidak mungkin mereka mengambil jalan pintas pemutus nyawa tersebut.

Frendis Agustinus Panjaitan, ditemukan tewas pada 19 Oktober 2014. Menurut sang adik, penyebab mahasiswa tingkat akhir jurusan Teknik Kimia itu nekat menghabisi nyawanya sendiri karena depresi, laptopnya hilang, sedangkan data skripsi ada disana semua. Kalau sampai tahun tersebut (2014) Frendis tidak selesai, maka Frendis harus di DO dari kampus.

Berikutnya adalah Mario Sianipar, yang ditemukan tewas pada tanggal 12 - 05 - 2015. Penyebabnya tidak lain adalah himpitan ekonomi, yang membuat Mario depresi berat. Kondisi keuangan yang sulit, membuat Mario kebingungan, sebab dia dan adiknya membutuhkan banyak biaya untuk kuliah serta sekolah. Disisi lain, orang tua tidak mampu beraktifitas karena sakit keras.

Lima hari setelah Mario, Elpiana ditemukan gantung diri dan hingga kini masih menjadi misteri penyebab gadis cantik itu mengakhiri hidupnya.

Tiga nama pertama berasal dari salah satu universitas terkemuka di Indonesia. Universitas Sumatera Utara, yang menjadi almamater ketiga korban bunuh diri tersebut.

Sedangkan pada 4 Februari 2014, Mahasiswa STT Harapan ditemukan gantung diri. Mahasiswa semester IV jurusan teknik mesin itu bernama Dedi Nur Setianto.

Kemudian mahasiswa UNIMED jurusan PPKN yang juga bunuh diri dan ditemukan pada tanggal 23 Maret 2015.

Dua hari setelah Elpiana, tepatnya 19 Mei 2015. Lona Puja Br Sitepu ditemukan tewas, bunuh diri dengan meminum racun.

Selanjutnya, yang terbaru adalah seorang anggota TNI yang ditemukan pertama kali oleh istrinya.  Kopka TH adalah seorang anggota Yonzippur, dan ditemukan tewas gantung diri pada 23 Mei 2015.

PEMKOT MEDAN BERIKAN SOLUSI...

Tujuh kasus bunuh diri yang menghentak, sebaiknya membuat Pemkot Medan bisa mencarikan solusi untuk ini. Tidak ada salahnya Pemkot Medan (dan sebaiknya dibuat diseluruh Indonesia) membuat sebuah lembaga, tempat curhat warganya mengenai masalah pribadi mereka. Lembaga yang didirikan oleh kota Medan ini kelak, disediakan gratis untuk para warga Medan atau Sumatera Utara untuk menceritakan keluh kesah mereka. Secara psikologis, yang dibutuhkan seseorang sebenarnya adalah seorang lain untuk berbicara, terkadang bukan teman dekat, bukan keluarga atau orang tua, seseorang membutuhkan seorang asing untuk menumpahkan kegundahannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun