Pria itu masuk ke dalam kamar Adam tanpa izin, meletakkan koper cokelat miliknya dibawah televise yang tidak dinyalakan, kemudian duduk diatas kasur.
"kau kelihatanya tidak suka, aku berada disini..." pria itu mencoba membangunkan Adam masih membeku dibalik pintu yang terbuka.
"kau bahkan tidak membaca pesanku..." Adam menuntut.
"kau membutuhkan sebuah balasan, atau sebuah kehadiran?" pria itu berjalan mendekati Adam menatapnya lekat terlalu dekat.
"Romeo...." Kata Adam menghindar, dan langsung menutup pintu kamarnya. "kau sebaiknya mandi..." kali ini Adam sibuk membongkar isi lemari, mengeluarkan sebuah handuk, kaos oblong berwarna putih, dan celana pendek miliknya.
"kau yakin tak ingin ikut masuk?" kata Romeo saat Adam mendorongnya masuk kedalam kamar mandi menyerahkan pakaian ganti miliknya. Adam melangkah cepat ke ranjang, menyalakan televise, memainkan ponsel, menarik selimut, atau berusaha melakukan apa saja yang menyadarkannya bahwa malam ini adalah sebuah kenyataan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Kehadiranmu membuatku terjebak sekali lagi...
Dalam sebuah harapan...
Pada sebuah keinginan...
Kali ini, jangan pergi...