Mohon tunggu...
Dame RohaniSiahaan
Dame RohaniSiahaan Mohon Tunggu... Freelancer - Happy Reading yahh 🤗

Mahasiswa universitas riau jurusan agribisnis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ospek, Masih Perlukah?

16 September 2020   08:38 Diperbarui: 16 September 2020   15:28 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baru-baru ini, penggalan video ospek mahasiswa baru (maba) secara online  di universitas negeri Surabaya (Unesa) menjadi viral dimedia sosial. Video singkat tersebut memperlihatkan  para panitia pelaksana ospek membentak maba yang  tidak menggunakan tali pinggang.  

Maba yang terlihat ketakutan tersebut hanya dapat mengucapkan kata maaf kepada para seniornya. Hal ini membuat warganet menjadi geram karena tindakan para panitia dianggap sangat berlebihan. 

Tidak hanya itu, tata tertib aturan berbusana bagi maba pada poin terakhir dijelaskan bahwa maba  bebas memakai/tidak memakai tali pinggang menambah kegeraman warganet terhadap para senior tersebut.

Ospek (orientasi studi dan pengenalan kampus) merupakan kegiatan awal bagi para mahasiswa baru dengan tujuan untuk mengenalkan atau mempersiapkan mahasiswa baru untuk memasuki lingkungan Pendidikan yang baru yakni dunia perkuliahan. 

Namun acapkali ospek dijadikan alih-alih oleh para senior sebagai wadah untuk mendisiplinkan dan melatih mental mahasiswa baru. Perpeloncoan kepada mahasiswa barupun seakan menjadi tradisi turun temurun yang dilakukan pada kegiatan ospek. 

Akibatnya terdapat banyak kasus yang berakibat buruk bahkan menelan korban jiwa sehingga perpeloncoan ini mendapat kritikan yang pedas dalam masyarakat. 

Namun nyatanya sampai sekarang system ini masih juga akrab digunakan. Padahal jika dikaitkan dengan dunia pendidikan, ospek yang dilakukan dengan tindakan kasar, bentak-bentakan dan perkataan kasar sangat tidak berguna dan justru tidak mencerminkan dirinya sebagai seorang mahasiswa yang harusnya berbicara sebagai kaum  terpelajar.

Akibat dari perlakuaan senior yang tidak semestinya pada saat pelaksaan ospek juga membuat  banyak orang yang setuju jika ospek dihapuskan. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan ospek. 

Justru ospek menjadi kegiatan yang sangat bagus karena akan membantu mahasiswa baru lebih cepat mengetahui lingkungan dunia perkuliahan dan  istilah-istilah dalam perkuliahan yang mungkin mereka tidak pernah tahu sebelumnya. Yang salah hanya pelaksana ospek yang sudah tidak pada tempatnya lagi. 

Oleh karena itu, Perguruan tinggi harus lebih detail lagi mengingatkan kepada para panitia ospek untuk menjalankan tugasnya. Ospek harus dikembalikan kepada tujuan utamanya sebagai wadah untuk mengenalkan lingkungan kampus dan sistem diperguruan tinggi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun