1.4.A.9 Rancangan Tindakan untuk Aksi Nyata

RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA

Judul Modul

: Budaya Positif

Nama Peserta

: Dame Santy Anastasya Manurung

1. LATAR BELAKANG

Sebagai seorang pendidik, kita diibaratkan seperti petani yang memiliki peranan penting untuk menjadikan tanamannya tumbuh subur, memastikan bahwa tanah tempat tumbuhnya tanaman adalah tanah yang cocok untuk ditanami. 

Sementara itu, sekolah diibaratkan sebagai tanah tempat bercocok tanam sehingga guru harus mengusahakan sekolah jadi lingkungan yang menyenangkan, menjaga, dan melindungi peserta didik dari hal-hal yang tidak baik. 

Dengan demikian,  karakter peserta didik dapat tumbuh dengan baik. Peserta didik akan mampu menerima dan menyerap suatu pembelajaran bila lingkungan di sekelilingnya terasa aman dan nyaman. Selama seseorang merasakan tekanan-tekanan dari lingkungannya, maka proses pembelajaran akan sulit terjadi.

Untuk itu seorang pendidik harus dapat menciptakan suasana positif di lingkungan sekolah dengan mengajak peserta didik untuk menyepakati keyakinan kelas bersama. Mengetahui kebutuhan dasar peserta didik dan memposisikan control diri sebagai seorang manager yang mempersilakan peserta didik mempertanggungjawabkan perilakunya serta mendukung peserta didik agar dapat menemukan solusi atas permasalahannya sendiri. Setelah itu pendidik dapat menerapkan restitusi dalam membimbing peserta didik berdisiplin positif agar menjadi murid merdeka.

Pada dasarnya budaya positif yang diterapkan bertujuan untuk mencapai visi dari seorang guru penggerak. Guna mencapai visi tersebut, saya bersama peserta didik mencoba untuk menerapkan budaya positif dalam aktivitas sehari-hari kami melalui pembuatan kesepakatan kelas bersama.

2. TUJUAN

"Terwujudnya peserta didik yang tumbuh dan berkembang secara optimal serta memiliki profil pelajar Pancasila."

3. TOLAK UKUR

• Guru dan peserta didik konsisten dalam menerapkan keyakinan kelas yang telah disepakati bersama;
• Peserta didik yang takut akan Tuhan (taat beribadah);
• Peserta didik yang peduli dengan kebersihan lingkungan;
• Peserta didik yang menghargai diri sendiri dan orang lain;
• Peserta didik yang dapat bekerjasama dengan baik;
• Peserta didik yang mandiri;
• Peserta didik yang kreatif dan bernalar kritis;
• Peserta didik yang percaya diri.

4. LINIMASI TINDAKAN YANG AKAN DILAKUKAN:

• Melakukan diskusi bersama rekan sejawat dan kepala sekolah terkait pentingnya budaya positif pada anak usia dini
• Mengikuti seminar ataupun mencari tahu di internet mengenai kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan untuk pengembangan budaya positif yang sesuai pada anak usia dini.
• Membuat gambaran tentang manfaat dari pengembangan budaya positif bagi aspek-aspek perkembangan lainnya  apada anak usia dini.
• Mengajak peserta didik membuat kesepakatan kelas bersama.
• Menerapkan kesepakatan kelas yang telah disepakati.
• Mengidentifikasi kebutuhan dasar peserta didik.
• Memposisikan control diri sebagai seorang manager.
• Menerapkan restitusi dalam membimbing peserta didik berdisiplin positif agar menjadi murid merdeka.
• Melakukan evaluasi terhadap penerapan budaya positif yang telah berlangsung.
• Bersikap terbuka dan bijak terhadap saran dan masukan yang diperoleh.

5. DUKUNGAN YANG DIBUTUHKAN:

• Kepala Sekolah
• Rekan sejawat
• Peserta didik
• Orang tua peserta didik
• Pemangku kepentingan terkait