Mohon tunggu...
Dame SantyAnastasya Manurung
Dame SantyAnastasya Manurung Mohon Tunggu... Lainnya - Welcome to My Zone

Ecclesiastes 3:11

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

1.4.a.10.2 Aksi Nyata - Budaya Positif

21 Desember 2021   23:03 Diperbarui: 22 Desember 2021   00:02 841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BUDAYA POSITIF

Sebagai seorang pendidik, kita diibaratkan seperti petani yang memiliki peranan penting untuk menjadikan tanamannya tumbuh subur, memastikan bahwa tanah tempat tumbuhnya tanaman adalah tanah yang cocok untuk ditanami. Sementara itu, sekolah diibaratkan sebagai tanah tempat bercocok tanam sehingga guru harus mengusahakan sekolah jadi lingkungan yang menyenangkan, menjaga, dan melindungi peserta didik dari hal-hal yang tidak baik. Dengan demikian,  karakter peserta didik dapat tumbuh dengan baik. Peserta didik akan mampu menerima dan menyerap suatu pembelajaran bila lingkungan di sekelilingnya terasa aman dan nyaman. Selama seseorang merasakan tekanan-tekanan dari lingkungannya, maka proses pembelajaran akan sulit terjadi.

Untuk itu seorang pendidik harus dapat menciptakan suasana positif di lingkungan sekolah dengan mengajak peserta didik untuk menyepakati keyakinan kelas bersama. Mengetahui kebutuhan dasar peserta didik dan memposisikan control diri sebagai seorang manager yang mempersilakan peserta didik mempertanggungjawabkan perilakunya serta mendukung peserta didik agar dapat menemukan solusi atas permasalahannya sendiri. Setelah itu pendidik dapat menerapkan restitusi dalam membimbing peserta didik berdisiplin positif agar menjadi murid merdeka.

Pada dasarnya budaya positif yang diterapkan bertujuan untuk mencapai visi dari seorang guru penggerak, dimana visi saya sebagai seorang guru penggerak adalah "Terwujudnya peserta didik yang tumbuh dan berkembang secara optimal serta memiliki profil pelajar Pancasila." Dan untuk mencapai visi tersebut, saya bersama peserta didik mencoba untuk menerapkan budaya positif dalam aktivitas sehari-hari kami melalui pembuatan kesepakatan kelas bersama, seperti berikut ini:

  1. Kami guru dan peserta didik yang takut akan Tuhan (Seperti: melakukan kegiatan beribadah sehari-hari)
    dokpri
    dokpri
    dokpri
    dokpri
  2. Kami guru dan peserta didik yang peduli dengan kebersihan lingkungan  (Seperti: membuang sampah pada tempatnya)
    dokpri
    dokpri
  3. Kami guru dan peserta didik yang menghargai diri sendiri dan orang lain (Seperti: menerapkan protokol kesehatan, sabar menunggu giliran, gemar mengkonsumsi makanan bergizi, mengucapkan salam kepada orang lain, dsb)
    dokpri
    dokpri
    dokpri
    dokpri
    dokpri
    dokpri
    dokpri
    dokpri
    dokpri
    dokpri
    dokpri
    dokpri
  4. Kami peserta didik yang dapat bekerjasama dengan baik;
    dokpri
    dokpri
    dokpri
    dokpri
    dokpri
    dokpri
  5. Kami peserta didik yang mandiri (Seperti: dapat menyelesaikan kegiatan tanpa dibantu hingga tuntas)
    dokpri
    dokpri
    dokpri
    dokpri
  6. Kami peserta didik yang percaya diri (Seperti: Berani tampil di depan guru, teman maupun lingkungan sosialnya)
    dokpri
    dokpri
    dokpri
    dokpri

Melalui ketujuh point tersebut, saya berharap dapat membentuk suatu kebiasaan positif pada diri peserta didik, yang lama kelamaan akan terbentuk menjadi suatu karakter diri yang kuat sehingga dapat melahirkan para generasi penerus bangsa yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun