Kesatuan antara kata dan perbuatan
Kepemimpinan berbasis legitimasi spiritual
Dari garis ini pula lahirlah berbagai pemimpin adat, raja lokal, dan tokoh-tokoh masyarakat yang mendirikan dusun, membuka huma, hingga menulis hukum adat. Dalam konteks sejarah, garis ini adalah salah satu yang berperan langsung dalam membentuk budaya politik Sumatera Selatan dan Bengkulu.
Bab II: Resonansi Genetik dan Psikospiritual
Dalam dunia kontemporer, konsep warisan genetik sering kali dibatasi pada biologi. Namun, dalam kebudayaan lama Nusantara, genetik juga berarti resonansi batin: pewarisan nilai, energi, dan kemampuan yang sulit dijelaskan secara material.
Dama Satriand menunjukkan sejumlah karakteristik yang secara empiris dan spiritual dianggap sebagai manifestasi dari warisan ini:
Kekuatan kata-kata: Kemampuan berbicara yang mempengaruhi, menyatukan, atau bahkan mengubah arah situasi sosial.
Karismatik alamiah: Daya tarik dalam memimpin yang tidak dibentuk secara artifisial.
Intuisi tinggi: Kemampuan membaca situasi, merasakan kehendak kolektif, dan memahami arah tanpa perlu penjelasan logis.
Kecenderungan menyatukan komunitas: Peran sebagai jembatan, mediator, dan penggerak dari bawah.
Aspek-aspek ini berkorelasi langsung dengan karakter Serunting yang digambarkan dalam legenda sebagai penyambung antara kehendak alam dan dinamika sosial.