Dakwah pada dasarnya merupakan upaya yang disengaja untuk memperbaiki individu, kelompok, atau komunitas Muslim menuju keadaan yang lebih baik sesuai dengan ajaran Allah dan petunjuk Rasul-Nya. Dakwah terhadap umat Islam mencakup semua usaha untuk meningkatkan posisi, situasi, dan kondisi umat agar memenuhi tuntutan menjadi umat yang adil dan berkah untuk seluruh alam.
Berdakwah berarti menyebarkan keyakinan, mengajak kepada pandangan hidup, iman, dan agama. Dakwah DDII termasuk dalam kategori dakwah ilallah. Dakwah ilallah adalah setiap upaya dan aktivitas yang disengaja dan direncanakan melalui sikap, kata-kata, dan tindakan yang mengajak secara langsung atau tidak langsung individu, kelompok, atau komunitas untuk mewujudkan tatanan kehidupan yang islami di dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Adab berasal dari kata dalam bahasa Arab yang berarti kesopanan, kehalusan, dan perilaku yang baik. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, adab dijelaskan sebagai tata cara berperilaku yang sopan dan bermoral. Praja mengatakan bahwa adab adalah cara hidup yang menunjukkan kemuliaan budaya manusia.
Dalam Al-Quran, khususnya surat Al-Imran ayat 159-164, dinyatakan hakikat kenabian Muhammad SAW dan rahmat Allah untuk manusia melalui kepemimpinan beliau sebagai Rasul Allah. Muhammad dianggap sebagai pembawa pesan terakhir, pemberi petunjuk yang agung, dan penyelamat umat manusia. Rahmat Allah ini tercermin dalam sifat-sifat baik dan perilaku yang harus dimiliki oleh Muhammad sebagai duta agama yang membawa pesan rahmat bagi seluruh alam. Allah menuntut agar Muhammad memiliki sifat-sifat dan perilaku yang baik sesuai dengan ajaran yang dibawanya.
Seorang da'i harus memperhatikan tidak hanya kata-katanya tetapi juga penampilannya. Ada empat faktor penting dalam dakwah: fisik, atraksi, kekuasaan, dan popularitas. Setelah berdakwah, seorang da'i harus mampu menghadapi tantangan dan rintangan serta membantu orang lain. Efektivitas seorang da'i bisa dilihat dari tiga aspek: pengembangan diri, interaksi dengan mad'u, dan pengaruh pada masyarakat. Kepribadian da'i sangat berpengaruh pada kesuksesan dakwah, baik dari segi spiritual maupun fisik.
Kepribadian da'i berperan penting dalam kesuksesan dakwah. Dari perspektif psikologi, kepribadian da'i memengaruhi keberhasilan dakwah, baik dari sisi spiritual maupun fisik. Da'i yang efektif biasanya unggul dalam tiga area: pengembangan diri, interaksi dengan mad'u, dan pengaruh pada masyarakat secara keseluruhan.