Coba kalau ditanya, Internet itu kepanjangannya apa? Bisa jawab?
Tirto dalam infografisnya (Zaenudin, 2019) menuliskan bahwa saat ini pengguna internet di dunia mencapai 57%. Angka ini tergolong tinggi apabila dibandingkan dengan tahun 1995 di mana populasi pengguna dunia dalam jaringan hanya 1%. Dipaparkan oleh Tirto, hasil survey Future Laboratory, The Telegraph & Psychology Today (Primastika, 2019) bahwa "Orang lebih merasa cemas ketika terputus dari akses internet (atau ponsel)", juga orang merasa khawatir apabila tidak terjangkau jaringan. Fakta-fakta tersebut memperkuat keberadaan internet sebagai revolusi telekomunikasi abad 21.
Seolah tidak dapat terpisahkan, keberadaan internet seringkali diwajarkan karena menjadi bagian dari perkembangan. Padahal, internet juga memiliki cerita perkembangannya sendiri.
Awalnya Darimana?
Cerita hidup Internet atau Interconnected Network dimulai pada tahun 1975 dengan kehadiran satelit artifisial pertama di dunia yakni SPUTNIK. Pada waktu itu, perang dingin masih berlangsung dan AS menilai SPUTNIK merupakan ancaman nuklir. Akhirnya AS menciptakan ARPANET (Advanced Research Projects Agency Network) dengan tujuan data dalam komputer tidak hilang, menghubungkan komputer-komputer, sekaligus menahan serangan nuklir.
Dari Menghubungkan Antar Komputer hingga Seluruh Komputer di Dunia?
Tahun 1974 ARPANET terus berkembang hingga muncul "Viewdata" atau "Videotext". Di masa ini, penyajian konten atau pesan dapat disajikan lebih menarik dengan disertai foto maupun video. Selain itu, hadir juga "Teletext" yakni halaman yang disiarkan oleh televisi secara berulang. Kapan terakhir menonton TV? Kalau ingat iklan yang diulang berkali-kali sampai membuat kita geram, nah, "Teletext" nih biangnya.
ARPANET Melemah, Selanjutnya Apa?
Sekitar tahun 1980an ARPANET melemah dikarenakan virus yang menyerang sistemnya. Namun, di saat yang sama, ditemukan BITNet dan DNS (Domain Name System), dan TCP/IP yakni Internet Protocol System. Tahun 1990 akhirnya ARPANET menghilang dan internet berkembang di masyarakat. Tim Berners-Lee dan staf ahli di Laboratorium CERN (Conseil European pour la Recherche Nucleaire) di Jeneva Swiss mengembangkan Hypertext Markup Language atau kita kenal denan HTML dan World Wide Web atau yang sering kita sebut dengan WWW.
WWW yang Membawa Perubahan
Berkembang di masyarakat, web menggunakan fitur hypertext (Dominick, 2005, h. 298). Kita dapat menghubungkan dokumen elektronik (teks maupun gambar) dengan dokumen lain, yang akhirnya membentuk jaringan virtual atas dokumen-dokumen tersebut. Media akhirnya juga mulai menggunakan WWW, terlebih bagi mereka yang memiliki topik pembahasan tertentu. Web yang berkembang, diiringi dengan gawai yang juga terus diperbaiki performanya, akhirnya terus digunakan dan digemari masyarakat.
Maka tepat apabila Buku Ajar Jurnalisme Multimedia (Widodo, 2020, h. 11) mendefinisikan Internet merupakan jaringan komputer yang terkoneksi dalam sistem global menggunakan Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk menghubungkan berbagai perangkat di seluruh dunia. Fasilitas yang ditawarkan teknologi juga terus berkembang, terutama dalam hal memafilitasi interaksi dan pertukaran informasi melalui komunikasi.Â
Fasilitas untuk chatting atau e-mail untuk bertukar kabar dan pesan melalui aplikasi messaging, hingga akhirnya terdapat pula videocall yang memungkinkan orang untuk melihat orang lain dari belahan dunia manapun untuk lebih merasakan pertemuan meskipun secara virtual.
Saat ini pun, kita bisa merasakan luar biasanya Internet bukan? Pandemik yang terjadi di seluruh dunia, memaksa kita tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasanya. Mulai dari bekerja, sekolah, diskusi, apalagi nongkrong atau sekadar jalan-jalan. Namun, Internet yang sudah berkembang menjadikan kita tetap bisa terhubung satu sama lain bahkan sekolah maupun pekerjaan dan diskusi dapat dilakukan melalui daring.Â
