Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

1 Abad NU, Meneguhkan Tradisi Keulamaan dalam Membangun Peradaban

7 Februari 2023   10:44 Diperbarui: 7 Februari 2023   10:54 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ziarah rutin tiap bulan Rajab keluarga besar Pesantren Madrasatul 'Ulum Lubuk Pua. (foto dok pribadi)

Mempertahankan tradisi keagamaan, agar tidak punah disapu gelombang modernisasi, adalah cikal bakal yang mendorong lahirnya Nahdlatul Ulama (NU). 

Sekarang, NU sudah menuntaskan usia 1 Abad. Tentu dengan segala riak dan gelombang pasang, hantaman dan benturan dari dalam dan luar NU, mampu dilalui dengan baik. 

Malah, berbeda pendapat sudah dianggap tradisi dalam organisasi ini. Namun, muru'ah, jadi faktor utama dalam membangun NU. 

Kepemimpinan di jajaran ulama yang ditempatkan di Syuriyah, adalah bukti betapa fatwa ulama, kisah dan maunahnya masih menjadi energi kekuatan dalam organisasi. 

Hanya pertimbangan moral yang mampu menempatkan seorang ulama itu di jajaran Syuriyah di tingkat PBNU, PWNU dan PCNU. 

Tak ada perebutan kekuasaan di sini, selain dari pertimbangan keulamaan seseorang. 

Beda dengan Tanfidziah yang sering terjadi konflik. Karena Tanfidziah adalah pelaksana dari kebijakan Syuriyah. 

Para ulama mumpuni, alim di kajian berbagai hal, adalah tokoh yang bisa memimpin Syuriyah ini. 

Tokoh yang komitmen dengan tradisi, selalu didatangi jamaah dan santri. Dia tak banyak keluar, kecuali untuk kepentingan umat dan organisasi. 

Saking sakralnya kekuatan Syuriyah ini, pertama kali diberikan ke KH Hasyim Asy'ari. Dinobatkan sebagai Rais Akbar, bukan Rais A'am. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun