Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Antara Syekh Abdullah Aminuddin Tuanku Shaliah dan Syekh Zakaria Labai Sati

1 Januari 2023   21:57 Diperbarui: 1 Januari 2023   22:17 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana upacara hari santri di Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum. (foto dok pribadi)

Momen haul ke-25 ini, saya yang pernah berinteraksi dulunya dengan Buya, mengajak seluruh alumni, santri, serta simpatisan Madrasatul 'Ulum untuk mengkaji kembali sejarah panjang Buya ini. 

Menurut saya, sejarah Buya dan Madrasatul 'Ulum ini amat penting untuk dikaji, agar generasi sekarang dan yang akan datang tidak salah dalam memilih pesantren untuk mengaji. 

Sangat penting kita lakukan napak tilas perjalanan Buya, dan perjalanan pesantren yang didirikannya pada tahun 1940 ini. 

Kenapa? Tulisan tentang Buya dan pesantren ini yang sering saya buat, selalu ada pertanyaan dari orang luar. 

"Kok beda," tanya dia. Yang dia maksud kok beda dengan Tuanku Shaliah yang populer fotonya di setiap rumah makan Padang di luar sana. 

Nah, artinya, di jagat sosial media, memang jarang atau katakanlah tak ada Tuanku Shaliah Lubuk Pandan ini di perbincangkan. 

Ini tanggungjawab moral kita semua, selalu orang yang pernah singgah dan belajar serta mengajar dulunya di Lubuk Pandan, pesantren yang bermula dari Surau Kapalo Sawah ini. 

Saya ingin, para mahasiswa mau menjadikan Buya dan pesantren ini sebagai objek penelitiannya. Baik untuk skripsi, tesis dan disertasi. 

Tentu, untuk mengundang mahasiswa ini tertarik untuk melakukan penelitian, kita harus acap dan sering menulis dia. 

Sering bicara di media, berkaitan dengan kisah Buya serta kiprah pondok dalam membangun pendidikan pesantren di tengah masyarakat. (ad)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun