Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sumpah Pemuda dan Keteladanan Mohammad Yamin

29 Oktober 2022   07:55 Diperbarui: 29 Oktober 2022   07:58 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Upacara sumpah pemuda di IKK Parik Malintang, Padang Pariaman. (foto dok andry firman)

Sumpah pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober, tentu tidak sekedar upacara yang menampilkan segala pernak-pernik kebudayaan di daerah terkait.

Melainkan ada pesan moral yang kuat dan teguh. Teguh dari segi berbangsa, berbahasa. Meneladani kembali pergerakan dari tokoh yang ikut mencetuskan hari sumpah pemuda itu sendiri.

Cetusan sumpah pemuda 1908 dari pemuda nusantara, mewakili seluruh kekuatan suku bangsa yang ada di Indonesia, adalah bagian dari perjuangan bangsa untuk membentuk negara yang belum merdeka.

Bahwa perjuangan anak muda, adalah kekuatan yang tak dapat dipandang sebelah mata.

Semangat juang yang tinggi, kemandirian yang mantap, mampu melahirkan sebuah nilai-nilai perbedaan menjadi satu.

Tentu ini makna luhur dari kebhinekaan anak muda zaman dulu. Berbeda budaya dan kultur daerah, berkomitmen untuk menjadi satu perjuangan untuk menegakkan yang namanya Indonesia.

M. Yamin, satu dari seorang pemuda yang ikut menggagas sumpah pemuda. Asal Jong Sumatera Bond, yang patut kita contoh dalam pergerakan.

Tokoh Sawahlunto, Sumatera Barat ini sepertinya luput dari sebutan dalam momen sumpah pemuda.

Terutama pemuda Sumbar, agaknya ini penting kita gelorakan kembali. Membaca dan mengulang sejarah perjuangan M. Yamin.

Ya, tentu untuk memperkuat dan meneguhkan nilai-nilai kebangsaan anak muda zaman kini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun