Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Gairah dan Semangat Maulid Nabi Itu Tiga Bulan di Piaman

13 Oktober 2022   18:08 Diperbarui: 13 Oktober 2022   18:11 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada maulid dengan kecil-kecilan, lantaran biaya tak cukup atau tidak disepakati maulid besar-besaran.

Maulid kecil itu cukup badikie semalam, lalu tengah malam ditutup dengan doa. Tak ada masyarakat bikin lamang. Yang ada hanya membawa jamba untuk jamuan makan sehabis badikie.

Masyarakat VII Koto Sungai Sariak lama ini terkenal maulid besar itu sekali lima sampai tujuh tahun. 

Tiap tahun cukup dengan maulid kecil yang juga dikenal dengan "manyongsong" atau "maanta" karena diadakan di akhir bulan maulid.

Lai halnya di Kecamatan Nan Sabaris lama yang termasuk Ulakan Tapakis sekarang. Itu surau milik korong. Hanya sebagian kecil surau milik kaum di situ.

Sampai ke Sintuak Toboh Gadang, itu maulud tiap tahun. Maulid besar sehabis orang "manduobaleh" di masjid. 

Umumnya, seluruh surau memperingati maulid. Besar-besaran. Para anak menantu bertanding rancak janur kue dan makanan yang dibawa ke surau malamnya.

Tiap rumah yang ada di korong itu membuat lamang, menyiapkan nasi jamba dan segala sesuatunya untuk kesuksesan maulid.

Apalagi ada banyak anak laki-laki dalam rumah itu yang sudah nikah, maka besar biaya untuk maulud ini. Bisa mencapai Rp10 juta.

Luar biasa, dan tentu ini diukur dari keikhlasannya berbuat untuk menghormati Nabi Muhammad Saw, nabi panutan semua umat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun