Makanya, komitmen Gerindra dan PKB baru sebatas sepakat untuk mengusung Presiden dan wakil presiden secara bersama. Tak disebutkan dalam komitmen itu, siapa tokoh yang dijagokan, meskipun Rakernas Gerindra memutuskan, bahwa partai ini menginginkan Prabowo Subianto sebagai Capres.
Meskipun demikian, isyarat dalam komitmen itu sudah terbaca. Bahwa Prabowo Subianto akan berduet dengan Gus Muhaimin Iskandar lewat dua kekuatan Gerindra dan PKB, sudah santer dan beredar luas di tengah jagat politik.
Dan bahkan, pasca ini hampir kedua tokoh utama kedua partai ini, Gerindra dan PKB saling memamerkan kekuatan arus bawah. Sebuah modal yang kuat tentunya dalam meraih simpati masyarakat.
Kedatangan Puan Maharani dan main kuda dengan Prabowo Subianto, serta ziarah dan memperkuat gotong royong dengan Gus Muhaimin Iskandar, adalah tafsiran lain dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang ditafsirkan oleh partai Gerindra dan PKB tentunya.
Lewat PKB, politik Gus Muhaimin Iskandar sepertinya tampa hambatan. Sejak awal selalu jitu dan mengenai sasaran tembak dan menjadi acuan dalam mengusung kekuatan dalam Pilpres. (ad)