Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Tersedia Jalan Alternatif untuk Menghindari Kemacetan Perantau

25 April 2022   03:30 Diperbarui: 25 April 2022   06:09 823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan baru saja diaspal di Aur Malintang, Kabupaten Padang Pariaman dan tentunya siap menerima perantau pulang kampung. (foto dok damanhuri)

Ada pula kesediaan gulai ikan, yang mampu membuka selera makan. Aneka "nasi sek" di Kota Pariaman juga banyak ditemukan di warung tepi pantainya.

Namun, bagi perantau yang mudik ke Bukittinggi, Payakumbuh, Batusangkar, dan daerah lainnya sedikit susah menghindari macet Lubuk Alung.

Tapi, bagi sopir travel yang sudah sering melewati jalan ini, akan tahu sendiri dan punya rahasia tersendiri, untuk menyenangkan pelanggannya.

Mereka bisa lewat ke Sikabu Lubuk Alung atau ke Rimbo Panjang, sehingga tidak terjebak oleh macek yang kadang-kadang bisa memanjang macetnya.

Yang namanya lebaran itu pula penyakitnya, tak pula ada kampung yang ramai yang tidak tersentuh kemacetan.

Kemacetan sebagai dinamika dan bumbu dalam perjalanan. Yang sudah lama tak pulang kampung, akan senang sendiri karena kampungnya sudah ramai.

Tidak seperti kampung tertinggal, seperti lengangnya sewaktu dia pertama kali pergi merantau dulu.

Sepertinya, pemerintah Sumbar sudah harus berpikir, bagaimana membuat jalan layang di Pasar Lubuk Alung, seperti jalan layang di Aur Kuning Bukittinggi.

Begitu juga di sebagian perempatan di Kota Padang, yang sudah menyusahkan macetnya, sangat perlu dibangun jalan layang.

Begitu juga macet di Sepanjang Air Tawar Padang yang menuntut adanya jalan layang sebagai alternatif memecah kemacetan.

Pada prinsipnya, kampung halaman telah siap dengan penerimaan perantau dengan segala kekurangan dan kelebihannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun