Tentu, Muhaimin ingin para anggota dewan PKB yang sebagian besar berasal dari kaum santri melihat dan membaca, serta menggali sejarah ulama dulu jadi wakil rakyat lewat Partai NU, yang kini dilanjutkan oleh PKB. NU sudah kembali ke khitthah, tidak lagi menjadi partai.
Sarung adalah pakaian dan identitas santri. Dengan sarung, santri akan selalu terpelihara dari hal-hal buruk yang akan menciderai diri dan kelompoknya. Sarung tidak pakaian zaman tertentu, tetapi sesuai dengan segala zaman. Sarung akan lebih keren bila dipakai oleh anak-anak milenial.
"Perempuan baik dan sholehah lebih senang dengan santri yang setia dengan sarungnya," begitu pesan kiai dan ulama dalam memotivasi santrinya untuk terus menggerakkan pakai sarung di tengah lingkungannya.
Lewat sarung, pergerakan akan leluasa. Plong tanpa hambatan yang akan mengganggu jalannya aktivitas santri dan orang yang memakai sarung.
Banyak cerita unik dan berkembang di balik sarung santri. Lewat aksi momen Harlah FPKB, Gus Muhaimin ingin membangkitkan kembali dunia politik di kalangan santri. Terselip, betapa penting politik itu diwarnai dengan moral dan tindakan yang baik, berpihak kepada masyarakat lemah dan terpinggirkan.