Mohon tunggu...
Damai Arwansa
Damai Arwansa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi saya olahraga saya sangat menyukai olahraga renang

Selanjutnya

Tutup

Financial

Upaya Mengatasi Inflasi

8 Desember 2022   10:48 Diperbarui: 8 Desember 2022   10:59 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Inflasi merupakan kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam kurun waktu tertentu. Inflasi juga merupakan salah satu indikator penting dalam menganalisis perekonomian selain pertumbuhan ekonomi, pengangguran, kemiskinan, dan ekspor-impor. Sedangkan definisi lain dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa inflasi adalah keadaan perekonomian suatu negara dimana harga dan jasa cenderung meningkat dalam jangka waktu yang lama. Hal ini disebabkan adanya ketidakseimbangan antara arus barang dan arus uang. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan inflasi.

Faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi, yaitu peningkatan jumlah permintaan atau demand terhadap suatu barang atau jasa. Ketika permintaan meningkat sementara ketersediaan suatu barang tidak mencukupi, maka akan terjadi kenaikan harga. Inflasi juga dapat disebabkan oleh naiknya biaya produksi. Biaya produksi yang baik dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti kenaikan harga bahan baku atau kenaikan upah karyawan. Selain itu, ketika jumlah uang yang beredar di masyarakat tinggi, dapat terjadi inflasi. Seiring dengan meningkatnya jumlah uang dalam masyarakat, harga barang juga meningkat. Karena daya beli masyarakat meningkat, sedangkan persediaan statis, harga komoditas juga akan meningkat. Indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat inflasi, yaitu Indeks Harga Konsumen (IHK).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) Oktober 2022 mengalami deflasi sebesar 0,11% (ton), lebih rendah dari perkiraan awal dan di bawah tingkat inflasi. Pencairan bulan lalu tercatat sebesar 1,17% (mtm). Inflasi yang lebih rendah dari prakiraan awal sejalan dengan dampak penyesuaian harga minyak bumi (BBM) terhadap peningkatan inflasi kelompok (volatile food) dan inflasi kelompok harga diatur pemerintah (administered prices) yang tidak sebesar prakiraan awal atau inflasi yang kurang signifikan. Pada saat yang sama, inflasi inti tetap rendah karena dampak rambatan dari penyesuaian harga BBM yang lebih rendah dan inflasi dari sisi permintaan belum besar. Setiap negara yang mengalami inflasi pasti akan membawa dampak negatif yang berbeda.

Dampak negatif dari inflasi terjadi pada hampir setiap aspek. Pada aspek ekonomi kemampuan suatu negara untuk mengekspor akan menurun jika terjadi inflasi. Biaya ekspor akan lebih tinggi dan daya saing barang-barang ekspor dan barang-barang lainnya akan menurun, sehingga menyebabkan penurunan penerimaan devisa. Inflasi dapat merugikan produsen apabila biaya produksinya lebih tinggi daripada pendapatan yang diperolehnya. Akibatnya, produsen tidak melanjutkan produksinya bahkan hingga mengalami kebangkrutan. Masyarakat juga akan merasakan dampaknya dan tentunya dapat menambah beban hidup jika tingkat inflasi tinggi.

Inflasi yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya guncangan dalam negeri yang akan menimbulkan fluktuasi harga di pasar domestik. Selain itu, pendapatan riil masyarakat terus menurun, sehingga taraf hidup mereka juga akan menurun. Akibatnya, setiap orang, terutama yang miskin, akan menjadi semakin miskin. Inflasi yang tidak stabil akan menimbulkan ketidakpastian bagi pelaku ekonomi dalam pengambilan keputusan. Inflasi yang tidak stabil juga akan semakin memperumit keputusan masyarakat dalam konsumsi, investasi, dan produksi yang pada akhirnya akan memperlambat pertumbuhan ekonomi. 

Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan jangka panjang dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakan barang ekonomi bagi masyarakat, berkembang dengan kemajuan teknologi, penyesuaian kelembagaan, dan ideologis yang diperlukan. Perekonomian dikatakan meningkat jumlah balas jasa riil dari penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar dari tahun sebelumnya. Tingkat inflasi domestik yang lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat inflasi negara-negara tetangga membuat suku bunga riil di negara tersebut tidak kompetitif, yang pada akhirnya memberikan tekanan pada nilai rupiah. Untuk itu, inflasi yang rendah dan stabil merupakan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, yang pada akhirnya bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat. Inflasi tidak dapat dicegah, akan tetapi kenaikannya masih dapat diperlambat dan dikurangi.

Cara untuk memperlambat atau mengurangi inflasi, yaitu Pemerintah Indonesia harus mengendalikan laju inflasi yang semakin meningkat dan mengelola inflasi agar terus menurun. Pemerintah Indonesia dapat mengendalikan dengan menghemat pengeluaran pemerintah. Pemerintah dapat membatasi untuk melakukan pembelian ataupun permintaan barang dan jasa. Selain itu, pemerintah dapat menaikkan tarif pajak, memaksimalkan harga barang, dan menetapkan harga maksimum untuk beberapa komoditas. Penetapan harga pemerintah harus realistis untuk menghindari pembelian dan penjualan di pasar gelap. Memperlambat atau mengurangi inflasi juga dapat dilakukan oleh masyarakat Indonesia.

Masyarakat Indonesia dapat mengatasi inflasi dengan beberapa cara, yaitu sebaiknya membeli produk dalam negeri. Kita dapat berperan menciptakan permintaan barang sehingga usaha tersebut tetap berjalan dengan cara kita membeli produk dari UMKM. Selanjutnya, saat kita menabung sebaiknya menabung emas batangan dikarenakan hal tersebut merupakan salah satu cara menabung yang stabil menjaga nilai rupiah. Selain itu, kita harus bijak mengelola pengeluaran dengan cara mengurangi berlanja mewah di luar kebutuhan dan mengurangi berpergian ke luar negeri. Hal ini dapat mengurangi mengalirnya uang rupiah yang ditukar ke dalam mata uang asing, sehingga akan menaikan nilai rupiah secara tidak langsung.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun