Keberadaan Agupena ini sejalan dengan cita-cita pendirinya, Alm. Achjar Chalil. Agupena yang lahir pada 28 November 2006 ini tak lain memang bertujuan untuk membantu pemerintah dalam membangun peradaban dan mencerdaskan kehidupan bangsa, melalui kegiatan kepenulisan. (Lebih lengkap tentang Agupena, klik di sini).
Bukankah kegiatan gemar membaca (apalagi menulis) di Indonesia terkenal masih sangat memprihatinkan? Sementara di Agupena, keduanya ialah asupan pokok setiap saat. Saya membayangkan, jika di setiap sekolah ada minimal 1 anggota Agupena, bukan hal mustahil untuk mengejar ketertinggalan Indonesia itu. Terlebih, anggota Agupena yang berprofesi sebagai guru dan dosen ini jelas punya wewenang terhadap puluhan, ratusan, bahkan ribuan siswa mapun mahasiswanya.
Jika semua anggota Agupena didukung penuh oleh bangsa Indonesia untuk menggerakkan massa (siswa/mahasiswa) mereka, bisa ditebak apa yang mungkin akan terjadi?***
*Tertarik untuk bergabung dengan Agupena? Silahkan kunjungi agupena.or.id.