Tradisi jawa masih kental dengan adanya berbagai perayaan atau upacara yang dilakukan untuk menyambut calon bayi. Seperti upacara Neloni, dan Mitoni. Ada beberapa masyarakat jawa yang mempercayai bahwa dengan melakuka upacara Neloni dan Mitoni mereka berharap anak yang akan lahir menjadi generasi yang unggul dan taat pada agama. Tatacara melakukan upacara Neloni, keluarga yang memiliki ibu yang hamil empat bulan mengajak para tentanga untuk melakukan pengajian. Semua itu dilakukan hanya untuk mengungkapakan rasa syukur kepada Allah atas ditiupnya ruh pada kandungan yang berusia empat bulan. Dijelaskan juga dalam Al-Qur'an Surat Al-Mu'minun tentang penciptaan manusia yang berbunyi:
Artinya: 12. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal)   dari tanah  13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). 14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. 15. Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati.
Maka dari itu calon orang tua harus menjaga dan menstimulus agar bayi yang dalam kandungan kelak menjadi pribadi yang diharapkan orang tua. Karena anak adalah titipan Allah yang kelak akan dipertanggung jawabkan di akhirat. Salah satu cara yang dapat dilakukan sejak dini mungkin yaitu, menperdengarkan sesuatu yang baik-baik seperti membacakan Al-Qur'an dan banyak-banyak berzikir, semua itu dapat didengar bayi dalam kandungan. sebab alat indra pertama yang berfungsi yaitu indra perdengaran ketika janin berusi 18-20 bulan. Oleh sebab itu orang tua harus memberikan stimulus seperti mendengarkan atau membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an, karena anak akan mendengarkan juga apa yang orang tuanya dengarkan.